Golkar Diprediksi Kuasai Kursi Parlemen Meski PDIP Suara Tertinggi

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Foto udara kampanye akbar Partai Golkar di area Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/2/2024).
Penulis: Ira Guslina Sufa
22/2/2024, 10.38 WIB

Partai Golkar diprediksi akan meraih kursi terbanyak di Dewan Perwakilan Rakyat meski tidak berada di urutan pertama jumlah raihan suara tingkat nasional pada pemilu 2024. Merujuk hasil rekapitulasi sementara suara Komisi Pemilihan Umum, saat ini suara Golkar berada di urutan kedua dengan 15,12% suara di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang meraup 16,89% suara. 

Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman meyakini perolehan kursi Golkar di DPR  akan menjadi yang terbanyak di pemilu 2024. “Berdasarkan data kami sekarang, terakhir kami update, kami kurang lebih Insya Allah aman paling minimal di angka 102 kursi,” kata Maman seperti dikutip, Kamis (22/2). 

Pada pemilu 2019 Golkar hanya meraih 12,3% suara dengan konversi 85 kursi. Saat itu suara Golkar berada di urutan ketiga di bawah Gerindra yang meraih 12,5%. Meski begitu Gerindra hanya menempati 78 kursi di Parlemen. Adapun PDIP meraih suara terbanyak dengan 19,33% dan memperoleh 128 kursi. 

Menurut Maman, raihan suara Golkar di pemilu 2024 sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu di kisaran 14-15% suara. Ia menyebut penambahan 2-3% suara berasal dari dua kekuatan tambahan, yaitu infrastruktur partai dan kekuatan caleg yang mewakili. Meski begitu Maman menyebut raihan kursi Golkar di DPR masih berpotensi berkurang atau bertambah.

“Potensi kenaikan ke atas ada kurang lebih sekitar 10 kursi dan potensi penurunan ada di sekitar 2-3 kursi. Jadi, range Partai Golkar itu kursinya di angka kurang lebih 99 hingga sekitar 112-an. Nanti kita lihat perhitungannya,” kata Maman. 

Merujuk pada hasil pemilu 2024, raihan kursi Golkar di parlemen menjadi terbuka untuk lebih tinggi dari PDIP lantaran adanya perbedaan mekanisme pembagi kursi dengan jumlah suara. Selain memperhatikan jumlah suara, pembagian kursi di DPR juga ditentukan oleh sebaran suara dan bilangan pembagi di setiap daerah pemilihan atau dapil. 

Saat ini sebaran suara Golkar lebih luas dibanding PDIP sehingga potensi raihan kursi menjadi lebih besar. Pada pemilu 2024 merujuk Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2023, total keseluruhan jumlah kursi DPR yaitu 580 kursi yang berasal dari 84 dapil.

Pengamat politik dari Indo Barometer M Qodari mengatakan potensi jumlah kursi Golkar lebih banyak dari PDIP lantaran suara Golkar lebih tersebar. Hal tersebut menurut dia terjadi lantaran raihan suara Golkar tidak hanya terpusat di Pulau Jawa. Sedangkan PDIP raihan suaranya lebih banyak di Pulau Jawa.

Padahal menurut Qodari konversi suara untuk satu kursi di pulau Jawa lebih banyak dibanding kebutuhan suara satu kursi di luar Pulau Jawa.  Oleh karena itu ia menyatakan perolehan kursi partai politik yang lolos DPR masih akan dinamis menunggu hasil akhir perhitungan pemilu. 

Golkar Ulang Sejarah Kuasai DPR  

Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai Golkar Meutya Hafid menyebut naiknya suara Golkar tidak lepas dari peran Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum. Selain itu suara Golkar juga terbantu dengan sosok pemimpin Golkar di tingkat daerah dan kerja para calon legislatif di setiap tingkatan. 

Dengan hasil sementara saat ini, Golkar mengulang kembali kejayaan di DPR setelah terakhir menjadi penguasa parlemen pada pemilu 2004 dengan 127 kursi. Saat itu raihan suara Golkar mencapai 21,57%.  Di Jawa Barat misalnya, Golkar meraih kursi DPR terbanyak setelah 20 tahun tidak menjadi jawara. 

“Tentu kepemimpinan Pak Airlangga sebagai Ketum Golkar menjadi salah satu faktor, terutama terhadap keberhasilan para calon legislatif Golkar di pemilihan anggota legislatif 2024,” kata Meutya. 

Sukses Airlangga mengantar Golkar berpotensi meraih kursi terbesar di DPR mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan. Saat bertemu dengan Airlangga ia menyampaikan terima kasih kepada Airlangga yang menjabat Menteri Koordinator Perekonomian itu.  

“Jadi apapun itu kenyataannya Pak Airlangga telah melampaui Golkar pada posisi yang baik. Ini rebound dari posisi Akbar Tandjung dan saya rasa Golkar kompak dan solid dan tidak dipengaruhi siapapun,” ujar Luhut. 

Meski begitu Luhut berharap Golkar tetap solid dalam memperjuangkan nilai partai. Selain itu ia mengingatkan kader untuk tetap rendah hati dan mendukung pemerintahan. “Sekali lagi jangan sombong, saya titip itu,” ujar Luhut.

Reporter: Antara