Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu Golkar Idrus Marham mempertanyakan rencana pertemuan Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, hal ini biasa dilakukan, asalkan tidak dalam kapasitas JK sebagai kader Partai Golkar.
Ia kemudian mempertanyakan bagaimana kapasitas Jusuf Kalla dalam pertemuan Megawati Soekarnoputri. Jusuf Kalla sendiri diketahui sering terlibat dalam kubu Anies-Muhaimin, sementara Golkar adalah bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Gibran.
Mantan Menteri Sosial ini bilang, yang berhak mengutus JK untuk berbicara atas nama Golkar adalah Ketua Umum Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung, atau Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie.
“Kalau tidak ada mandat dari Ketua Umum maka sangat tidak etis. Sangat tidak etis JK bicara dengan Mbak Mega atas nama Golkar,” katanya di Markas Tim Kajian Strategis TPN, Kamis (29/2).
Meski demikian, Idrus yakin bahwa JK sadar posisinya dan tidak akan berperan di luar itu. “Siapapun yang berbuat di luar posisi dan ada target-target tertentu, saya kira itu tidak etis,” katanya.
Sebelumnya, Jusuf Kalla mengaku tengah mengatur jadwal persamuhan dengan Megawati. Kalla juga tak menutup kemungkinan pertemuan tersebut akan membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
"Kalau ada angket bagus untuk menghilangkan kecurigaan," kata Kalla kepada awak media di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Sabtu (24/2).