PT Freeport Indonesia mencatat, konstruksi smelter tembaga baru di Gresik, Jawa Timur saat ini mencapai 91,7%. Smelter kedua Freeport ini dijadwalkan memulai produksi pada Agustus 2024.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan, progres pembangunan smelter di Gresik akan mencapai 100% pada Mei 2024. Smelter tersebut akan mulai produksi pada Agustus 2024, tetapi baru akan berjalan penuh pada Desember 2024.
"Kami harus memastikan semua sistem berjalan dengan layak setelah mesin produksi dinyalakan. Proses itu memerlukan waktu 6-10 minggu, jadi pada Agustus 2024 baru diproduksi katoda tembaga pertama," kata Tony dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2024 sesi "Empowering Indonesia's Industrial Transformation for Tomorrow" di Jakarta, Selasa (5/3).
Tony mengatakan, waktu pembangunan smelter Gresik menjadi tantangan terbesar perseroan dalam meningkatkan investasi di dalam negeri. Pemerintah membatasi waktu pembangunan hanya lima tahun.
"Namun waktu pembangunan jadi 6 tahun karena ada pandemi Covid-19. Jadwalnya ketat dan sangat agresif, tapi kami bisa menyelesaikan pembangunan smelter tersebut tepat waktu," katanya.
Freeport Indonesia telah menanamkan investasi hingga US$ 3,1 miliar atau setara Rp 48 triliun per akhir Desember 2023. Smelter tembaga dengan Single Line Design terbesar di dunia ini nantinya mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Produk utama smelter adalah katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, serta PGM (Platinum Group Metal). Produk samping antara lain asam sulfat, gipsum, dan timbal.
Tony mengaku telah secara aktif mempromosikan tambahan produksi tembaga dari smelter Gresik ke pelanggan Freeport Indonesia. Selain itu, iamengajak pelanggan Freeport Indonesia untuk membangun pabrik di Gresik.
Menurut dia, telah ada pabrik yang langsung menyerap hasil produksi smelter di Gresik setelah beroperasi nanti. Pabrik tersebut berlokasi di Gresik dan merupakan hasil investasi dari Cina.
"Akan ada perusahaan Cina yang memproduksi lembaran tembaga dan membutuhkan 100.000 ton katoda tembaga per tahun," ujarnya.
Catatan redaksi: Terjadi perubahan judul dari sebelumnya "Smelter Gresik Freeport akan Mulai Beroperasi Agustus 2024" karena kesalahan redaksional.