Komisi II DPR Panggil KPU dan Bawaslu Evaluasi Pelaksanaan Pemilu 2024

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wpa.
Ketua KPU Hasyim Asyari (kiri) berbincang dengan anggota KPU Betty Epsilon Idroos saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu (16/3/2024).
25/3/2024, 13.14 WIB

Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi persoalan pemerintahan, dan pemilu menggelar rapat dengar pendapat hari ini, Senin (25/3). Dalam rapat ini, mereka memanggil Komisi Pemilihan Umum dan Kementerian Dalam Negeri untuk mengevaluasi pelaksanaan Pemilu 2024. 

Selama pelaksanaan rapat,  tampak hadir Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua KPU Hasyim Asy’ari, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, dan Komisioner KPU Idham Holik. Rapat ini digelar di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta. 

Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia mengatakan proses Pemilu hingga penetapan KPU pada 20 Maret lalu adalah hasil rapat Komisi II selama dua-tiga tahun belakangan. Menurutnya secara umum, dari segi tahapan, lembaga penyelenggara Pemilu melaksanakan rancangan dengan baik. 

“Meski masih menyisakan beberapa tahapan lanjutan, kita ketahui mulai hari ini Mahkamah Konstitusi sudah bekerja menerima laporan atau gugatan sengketa Pemilu,” ujar Doli.

Salah satu bahasan yang disampaikan Hasyim Asy'ari dalam rapat berkaitan dengan pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU), pemungutan suara lanjutan (PSL) dan pemungutan suara susulan (PSS). Menurut Hasyim pada pemilu 2024 pemilu susulan dan pemilu ulang jumlahnya berkurang dibanding pada pemilu 2019. 

Awalnya, dia mengungkapkan bahwa pelaksanaan pemungutan suara berlangsung pada 820.161 tempat pemungutan suara (TPS) di dalam negeri. Kemudian, untuk di luar negeri sekitar 2.538 TPSLN/KSK/Pos di Luar Negeri.

"Jumlah pemilih di dalam negeri 203.056.748 pemilih dan di luar negeri 1.365.433 pemilih," kata Hasyim.

Kemudian, Hasyim mengatakan bahwa jumlah PSU di Pemilu 2019 mencapai 1.114 TPS, sedangkan Pemilu 2024 sekitar 738 TPS. Untuk PSL pada Pemilu 2019 dilaksanakan di 2.293, sedangkan Pemilu 2024 dilaksanakan pada 117 TPS.

Selanjutnya, PSS pada Pemilu 2019 dilaksanakan pada 384 TPS, sedangkan Pemilu 2024 dilaksanakan di 258 TPS. Adapun total untuk Pemilu 2019 pada pelaksanaan PSU, PSL dan PSS sebanyak 3.791 TPS. Kemudian, pada Pemilu 2024 ini dilaksanakan pada 1.113 TPS.

"Bila dibandingkan dengan jumlah TPS yang dioperasionalkan pada Pemilu 2019 tercatat 0,46 persen. Pada pemilu 2024 adalah 0,13 persen," jelas Hasyim. 

Selain itu, Hasyim mengatakan pada Pemilu 2019, daerah yang melakukan PSU, PSL, dan PSS tersebar di 34 provinsi, 280 kabupaten/kota, 592 kecamatan dan 770 desa. Untuk pemilu 2024, daerah yang melaksanakan PSU, PSL dan PSS tersebar di 38 provinsi, 225 kabupaten/kota, 427 kecamatan, 561 desa/kelurahan yang dilaksanakan mulai tanggal 15 Februari sampai dengan 24 Februari 2024.

Reporter: Amelia Yesidora