Ekonom senior Chatib Basri dikabarkan menjadi salah satu kandidat menteri keuangan pemerintahan Prabowo Subianto mendatang. Tak menjawab secara gamblang, Chatib hanya berkelakar saat ditanyai soal namanya yang masuk bursa bendahara negara.
"Bursa Menkeu? Bursa Efek mungkin," jawab singkat Menteri Keuangan periode 2013-2014 ini kepada awak media di acara Grab Business Forum 2024, Jakarta, Selasa (14/5).
Kelakar Basri ini menunjukkan keengganannya untuk berkomentar lebih jauh perihal kemunculan nama dirinya sebagai calon menteri di jajaran kabinet Prabowo-Gibran. Pada beberapa kesempatan lain, ia juga tidak menjawab serius atas kabar yang menyeruak di publik.
Prabowo Subianto dikabarkan mengincar mantan bankir untuk posisi menteri keuangan pada pemerintahan barunya 2024-2029. Ia juga mencari teknokrat yang dapat mengamankan anggaran negara untuk menepati janji janji kampanyenya.
Berdasarkan laporan Bloomberg pada Rabu (28/2) lalu menyebutkan, Prabowo mempertimbangkan empat nama untuk posisi itu. Keempat kandidat potensialnya adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk, Royke Tumilaar.
Mereka dipandang cocok untuk menggantikan posisi Sri Mulyani karena ahli dalam bidang keuangan dan terbukti efektif dalam hal kepemimpinan. Prabowo, menurut sumber Bloomberg, tidak akan melibatkan posisi menteri keuangan sebagai tawar-menawar politik apapun karena jabatannya yang krusial dan membutuhkan ketelitian dalam mengelola anggaran.