PPATK Kantongi Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online, Lapor Satgas

ANTARA/HO-PPATK/pri.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana
Penulis: Ade Rosman
26/6/2024, 16.19 WIB

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan ribuan transaksi judi online yang dilakukan oleh anggota legislatif. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan pihaknya telah memetakan beragam kalangan yang terlibat judi online. 

Menurut Ivan pelaku judi online terjadi di hampir semua kalangan. PPATK pun telah mengantongi nama pihak yang terlibat termasuk nama anggota DPR.

"Apakah ada legislatif pusat dan daerah? Ya, kita menemukan itu lebih dari 1.000 orang (terlibat judi online)," kata Ivan saat rapat kerja Komisi III DPR RI bersama PPATK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6). 

Menurut Ivan data yang dikantongi mencakup domisili kediaman, nomor handphone, tanggal lahir. “Semua ada di sini, ada lengkap, dia transaksinya di wilayah mana saja ada lengkap," ujar Ivan lagi. 

Ivan pun mengatakan data tersebut telah disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online. Selain itu, data individu terlibat judi daring yang telah dipetakan PPATK itu juga akan diserahkan kepada pimpinan lembaga terkait.

Ivan menjelaskan perkembangan transaksi terkait judi daring paling masif terjadi di sekitar 2019, 2020, 2021, dan terus berkembang hingga tahun 2024. PPATK menemukan transaksi sebesar Rp 101 triliun lebih terkait dengan judi online

Bersurat ke Mahkamah Kehormatan Dewan 

Wakil Ketua Komisi Hukum DPR Habiburokhman meminta PPATK bersurat pada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Politikus Partai Gerindra itu mengatakan laporan itu akan ditindaklanjuti oleh Mahkamah. 

“Kami minta tolong dikasih saja ke MKD biar kita bisa lakukan penyikapannya seperti apa nanti," kata Habiburokhman. 

Adapun, Ivan menyebut PPATK menemukan 63 ribu transaksi judi online yang dilakukan oleh anggota legislatif. Transaksi itu menurut Ivan terjadi di DPR, DPRD, juga Sekretariat Kesekjenan.

Menanggapi pemaparan Ivan ketika raker, Habiburokhman menanyakan apakah nominal Rp 25 miliar didapat oleh per orang, Ivan pun menjelaskan bahwa anggara itu merupakan deposit sehingga perputaran bisa sampai ratusan miliar. 

Reporter: Ade Rosman