Sebagai respons terhadap upaya global dalam mengatasi perubahan iklim, pusat-pusat Carbon Capture and Storage (CCS) muncul sebagai aliansi penting yang menghubungkan potensi dekarbonisasi dan manfaat ekonomi. Forum Internasional dan Indonesia CCS 2024 yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus di Jakarta Convention Center (JCC), bertujuan untuk mengakselerasi upaya ini, khususnya di Indonesia dan Asia Tenggara.
Direktur Eksekutif Indonesia CCS Center, Belladonna Maulianda mengatakan, pusat-pusat aliansi CCS di seluruh dunia telah membentuk potensi dekarbonisasi yang substansial sambil mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan menangkap dan menyimpan emisi CO2, pusat-pusat ini tidak hanya membantu mengurangi dampak perubahan iklim tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru melalui teknologi inovatif dan pengembangan infrastruktur.
“Indonesia dan kawasan Asia Tenggara memiliki peluang unik untuk mempercepat implementasi pusat-pusat CCS melalui perjanjian lintas batas. Kerja sama ini dapat memfasilitasi berbagi sumber daya, keahlian, dan infrastruktur, meningkatkan efektivitas dan jangkauan inisiatif CCS secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan kolaborasi regional, Asia Tenggara dapat menempatkan diri sebagai pemimpin dalam teknologi dan implementasi CCS,” kata dia melalui keterangan tertulis, Selasa (23/7/24).
Kendati demikian, Belladonna menegaskan bahwa untuk bisa mengembangkan dan memperluas pusat-pusat CCS, beberapa faktor kritis harus diatasi. Pertama, dorongan kebijakan kuat, dimana pemerintah harus memberikan dukungan kebijakan yang kuat, termasuk insentif keuangan, untuk mendorong partisipasi industri dalam pengembangan pusat CCS.
Kedua, model bisnis dan ekonomi yang efektif, melalui pengoptimalan struktur komersial pusat CCS, karena sangat penting untuk keberlanjutannya. Ketiga, kemitraan luas multilateral, yakni pengembangan pusat CCS memerlukan kemitraan luas antar negara dan industri untuk meningkatkan keberhasilan ekonomi dan skalabilitas inisiatif CCS.
“Banyak negara terkemuka aktif terlibat dalam proyek CCS, memperlihatkan komitmen mereka dalam mengurangi emisi karbon dan mengembangkan teknologi CCS. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Jepang, China, dan Norwegia telah menjadi perintis dalam inisiatif CCS yang sukses,” ujar dia.
Belladonna mengatakan, Forum CCS Internasional dan Indonesia 2024 akan menampilkan serangkaian pembicara berprestasi dari berbagai sektor, termasuk organisasi internasional terkemuka, agensi pemerintah, perusahaan milik negara, organisasi standar internasional, lembaga pemikir nirlaba, dan entitas yang memfasilitasi.
Selain itu, forum ini akan bertindak sebagai katalisator dan platform media untuk pemangku kepentingan bisnis berpartisipasi dalam penyatuan bisnis dan keterlibatan pemangku kepentingan. Kesempatan ini akan memungkinkan partisipan untuk menjelajahi kolaborasi potensial, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan strategi untuk memajukan proyek CCS.
“Sebagai konferensi CCS pertama di Asia, Forum CCS Internasional dan Indonesia 2024 diharapkan akan menjadi acara bersejarah yang mengarahkan masa depan pusat-pusat CCS di kawasan ini,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa acara ini akan menjadi pijakan penting dalam perjalanan kolektif kita menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ekonomi yang lebih berkembang. Untuk registrasi, kunjungi www.iiccsforum.com, dan untuk informasi lebih lanjut, kunjungi International and Indonesia CCS Forum 2024.