Koalisi Indonesia Maju (KIM) memastikan ketetapan yang mengatur larangan mempromosikan produk susu formula atau sufor tak berdampak bagi jalannya program makan bergizi gratis. Program ini menjadi salah satu andalan pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka yang sudah diumbar sejak masa kampanye.
"Enggak ada pengaruh," kata Ketua Umum Golkar sekaligus Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Airlangga Hartarto di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (31/7).
Di sisi lain, Airlangga mengatakan koalisi pendukung Prabowo-Gibran belum menyepakati komposisi lauk-pauk yang akan dihidangkan dalam paket makan bergizi gratis kepada anak-anak usia sekolah. Ia juga mengaku pemberian susu ke dalam porsi makan bergizi gratis masih belum final. "Susu masih belum diputus," ujarnya.
Lebih jauh, Airlangga mengatakan KIM belum menyepakati besaran anggaran untuk satu porsi makan bergizi gratis. "Belum ada," kata Airlangga.
Aturan Larangan Iklan Susu Formula
Ketentuan mengenai larangan iklan dan promosi susu formula tertulis dalam Pasal 33 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024. Instrumen hukum yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 26 Juli 2024 itu merupakan Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Kesehatan.
Pasal 33 PP 28/2024 menuliskan, produsen atau distributor susu formula bayi dan/atau produk pengganti air susu ibu lainnya dilarang melakukan kegiatan yang dapat menghambat pemberian air susu ibu eksklusif. Salah satu rincian dari larangan tersebut yakni perintah untuk tidak mengiklankan susu formula bayi dan/atau produk pengganti air susu ibu lainnya dan susu formula lanjutan yang dimuat dalam media massa, baik cetak maupun elektronik, media luar ruang, dan media sosial.
Lebih lanjut, Pasal 33 PP 28/2024 juga melarang adanya promosi secara tidak langsung atau promosi silang produk pangan dengan susu formula bayi dan/atau produk pengganti air susu ibu lainnya.
Alternatif Gunakan Susu Sapi Asli
Senada dengan Airlangga, Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menganggap ketentuan larangan iklan dan promosi susu formula bayi tidak akan mempengaruhi jalannya program makan bergizi gratis. "Ya enggak pengaruh lah, pasti ada alternatif. Kan susu bisa pakai susu sapi asli," kata Budi Arie, pada kesempatan serupa.
Di sisi lain, dia mengatakan peraturan mengenai larangan iklan maupun promosi susu formula merupakan pertimbangan dari Kementerian Kesehatan. "Ini musti ditanyakan ke Pak Menkes apa pertimbangannya. Karena ini pasti ada soal kesehatan, keamanan dan sebagainya," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut.