KPK Cecar Hasto Kedekatan dengan Tersangka DJKA Kemenhub selama 4,5 Jam
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto diperiksa selama 4,5 jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap proyek di Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Hasto dicecar pertanyaan mengenai hubungannya dengan para tersangka perkara tersebut. Adapun, para tersangka perkara ini yakni Direktur PT IPA (Istana Putra Agung) Dion Renato Sugiarto (DIN), mantan Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi (HNO), juga mantan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Semarang Reza Maulana Maghribi.
"Ada beberapa sesuai dengan di surat perintah ini (hasil pemeriksaan). Saya tidak kenal dengan saudara Dion. Saya juga tidak kenal dengan saudara Reza, dan saudara Harno ," kata Hasto di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (20/8).
Hasto mengatakan penyidik menanyakan komunikasi antara dirinya dan Harno lantaran pada ponsel Harno terdapat nomor Hasto yang diberikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Yoseph Aryo Adhi.
"Saya berikan keterangan bahwa saya tidak memiliki nomor handphone yang bersangkutan (Harno), tidak pernah melakukan komunikasi secara intens," kata dia.
Hasto mengatakan tak mengingat apakah pernah bertemu dengan Harno atau tidak. Ia beralasan, sebagai Sekjen PDIP dirinya bertemu dengan begitu banyak orang.
Sebelumnya, tim penyidik lembaga antirasuah juga pernah memeriksa Yoseph Aryo Adhi Dharmo di kasus DJKA, pada (18/7) lalu.
Adhi menyebut penyidik mendalami hubungan dirinya dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. “Pemeriksaan dipanggil terkait adanya foto saya bersama dengan Pak Budi Karya Sumadi,” kata Adhi.
Adhi menjelaskan pertemuannya dengan Budi dalam kapasitasnya sebagai kepala sekretariat tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin.
Adhi melaporkan beberapa operasional rumah aspirasi relawan Jokowi-Amin yang beralamat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat yang harus ditindaklanjuti.
“Karena pembentukan Rumah Aspirasi di awal sebagaimana arahan Erick Thohir sebagai ketua tim pemenangan bahwa operasional Rumah Aspirasi di-handle oleh Pak Budi Karya Sumadi," kata dia.
Adhi mengatakan pertemuannya dengan Budi itu atas perintah dari Hasto.