Jokowi akan Berkantor di IKN Mulai Pekan Depan hingga Lengser

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.
Warga berjalan dan berfoto di Taman Kusuma Bangsa, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (18/8/2024).
Penulis: Agustiyanti
8/9/2024, 13.33 WIB

Presiden Joko Widodo akan berkantor di Ibu Kota Nusantara atau IKN mulai pekan depan pada Selasa (10/9) selama 40 hari hingga H-1 pelantikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Pemerintah telah memastikan bahwa pembangunan seluruh infrastruktur dasar dan sarana utama Kawasan Inti Pemerintah sudah rampung.

 "Rencana beliau berkantor itu sampai tanggal 19 Oktober. Kemungkinan dari tanggal 10 September," kata Heru akhir pekan lalu, seperti dikutip dari Antara

Selama 40 hari terakhir pemerintahannya itu, Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah dan luar kota. Dengan demikian, titik keberangkatan Jokowi akan berada di IKN.  Presiden juga dijadwalkan melakukan rapat bersama pejabat-pejabat terkait di IKN. 

"Beliau kerja di sana sambil mengundang yang terkait untuk rapat," katanya.

Heru menambahkan, sejumlah aparatur sipil Negara (ASN) dari Kementerian Sekretariat Negara, termasuk Sekretariat Presiden juga sudah mulai berkantor di IKN.

Pemerintah sebelumnya memastikan seluruh pembangunan infrastruktur utama kawasan inti pemerintah di Ibu Kota Nusantara atau IKN telah rampung.  Infratruktur tersebut mencakup istana negara, perkantoran, rumah susun rusun aparatur sipil negara atau ASN, jalan tol, jembatan, bendungan sumber air batu dan sejumlah fasilitas lainnya.

"Sejauh ini pembangunan infrastruktur utama Kota Nusantara sudah diselesaikan," ujar Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara Danis Hidayat Sumadilaga di Penajam, Jumat (6/9). 

Pembangunan seluruh infrastruktur tersebut merupakan bagian dari tahap pertama pembangunan ibu kota baru Indonesia. Ia menyebut, terdapat lima tahap pembangunan Kota Nusantara yang direncanakan.

Tahap pertama pada 2022-2024 adalah pembangunan infrastruktur dasar, seperti infrastruktur penyediaan air minum, ketenagalistrikan, teknologi informasi komunikasi, serta pengelolaan persampahan dan air limbah untuk penduduk pertama.Selain itu, pemerintah juga dilakukan pembangunan sarana utama antara lain istana kepresidenan, perkantoran dan perumahan di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP), dan penginapan sektor ekonomi prioritas.

Tahap kedua pada 2025-2029 merupakan pembangunan ibu kota baru Indonesia sebagai area inti. Pada pembangunan tahapan kedua ini, diharapkan fasilitas transportasi umum sudah dapat digunakan. Pembangunan juga mencakup perluasan kawasan permukiman ASN, TNI dan Polri dan perkantoran pemerintahan pusat. "Ada juga pengembangan riset dan talenta, serta universitas unggulan, pembangunan lanjutan dan pemeliharaan infrastruktur dasar" kayanya.

Pembangunan dilanjutkan lebih progresif di tahap ketiga pada 2030-2034. Pada tahap ini akan dilakukan pengembangan utilitas terintegrasi serta kereta api akses bandara Kota Balikpapan menuju KIPP Kota Nusantara, pengembangan kawasan industri dan sektor lain dalam klaster super hub.  Pembangunan juga akan menunjang penguatan kota cerdas, pusat digital, serta pendidikan abad 21, ungkap dia, serta peningkatan investasi dan kapasitas produksi klaster ekonomi.

Adapun tahap keempat pada 2035-2039 adalah tahap membangun seluruh infrastruktur dan ekosistem tiga kota untuk percepatan pembangunan Kalimantan. Ini meliputi perkembangan pesat di bidang pendidikan dan kesehatan sebagai motor penggerak ekonomi. Selain itu, pembangunan mencakup penguatan ketahanan sosial-budaya masyarakat, serta peningkatan kapasitas lembaga pendidikan dan riset, penambahan kapasitas infrastruktur dasar dan peningkatan kapasitas dan diversifikasi klaster ekonomi.

Tahapan terakhir atau kelima pada 2040-2045 adalah mengokohkan reputasi Kota Nusantara sebagai kota dunia. Tahapan ini mencakup pembangunan angkutan umum massal berbasis jalan dari kereta api di ibu kota baru Indonesia dan daerah mitra sekitar. Pada tahapan ini, pemantapan infrastruktur dan utilitas terintegrasi, mencapai net zero-carbon emission dan 100 persen energi terbarukan, serta pengembangan industri berkelanjutan.

  "Pembangunan Kota Nusantara terus berlanjut setiap tahap dan periode yang telah direncanakan hingga puncaknya pada 2045," kata Danis.