RK Berniat Bangun Riverway Atasi Macet Jakarta, Pakar: Pernah Dicoba tapi Gagal
Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil berencana membangun transportasi angkutan sungai ‘riverway’ untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Rencana itu diungkapkannya dalam debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Minggu (6/10) malam.
Pengamat Tata Kota, Nirwono Joga mengatakan, rencana serupa pernah coba direalisasikan oleh tiga gubernur Jakarta sebelumnya. Riverway merupakan pemanfaatan alur sungai untuk alternatif transportasi. Meski begitu rencana itu gagal lantaran berbagai kendala.
Nirwono mengatakan program sejenis dengan riverway yang ditawarkan RK sudah ada dalam pola makro transportasi terpadu 2007 era Sutiyoso. Saat itu program yang disiapkan Sutiyoso mencakup pengembangan transportasi publik berbasis mass rapid transit atau Moda Raya Terpadu, light rapid transit atau Lintas Raya Terpadu, bus rapid transit/bsuway/bus TJ, dan riverway.
“Sutiyoso, Fauzi Bowo, hingga Joko Widodo sudah pernah menguji coba program riverway tetapi semua gagal,” kata Nirwono saat dihubungi, Senin (7/10).
Ia menjelaskan terdapat tiga faktor penyebab kegagalan realisasi program riverway. Faktor ini menurut dia perlu menjadi perhatian sebelum dapat membangun infrastruktur riverway.
Pertama, sedimentasi sungai tinggi dan sampah yang masih banyak dibuang ke sungai membuat sampah banyak yang menyangkut di baling-baling. “Saat uji coba kapal penumpang, sungai harus bebas sampah,” kata dia.
Faktor kedua, sedimentasi mempercepat pendangkalan sungai. Persoalan ini menjadi lebih kompleks dengan penurunan ketinggian ekstrim saat musim kemarau membuat kapal penumpang tak dapat beroperasi.
“Perlu ada upaya khusus pengaturan ketinggian air sungai yang stabil,” kata dia.
Lalu faktor ketiga, keberadaan jembatan dengan ketinggian rata-rata relatif rendah menjadikan kapal tak bisa melintas. Sehingga perlu revitalisasi ketinggian jembatan. “Misal bentuk jembatan melengkung agar kapal penumpang dapat melintas di bawah jembatan,” kata Nirwono.
Senada dengan Nirwono, Pakar Tata Kota dan Infrastruktur Universitas Trisakti Yayat Supriatna menyampaikan hal serupa. Ia juga menyebut rencana ini pernah digagas namun gagal.
Ia mengungkapkan program riverway pernah dicoba di era Sutiyoso namun gagal karena sungai di Jakarta dangkal, kering di musim kemarau. Selain itu muka air makin rendah dan sungainya banyak sampah yang membuat mesin pendorong rentan terlilit sampah.
Kondisi jembatan yang pendek juga menjadikan kapal tak dapat melintas. “Bukti saksinya dapat dilihat dermaga naik dan turunnya mangkrak di Banjir Kanal Barat. Pasar penumpangnya sepi dan tidak nyaman,” kata dia.
Dalam debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, RK mengatakan caranya mengatasi kemacetan di Jakarta dengan cara membuat inovasi menggerakan perahu yang melintasi 13 sungai di Jakarta. RK mengatakan dalam pandangannya terdapat dua cara mengatasi macet di Jakarta. Salah satunya dengan memberdayakan angkutan umumnya.
"Mengatasi macet ada dua ideologi. Ideologi memfasilitasi pergerakan MRT, LRT, Transjakarta, Busway, Bikeway, dan lain sebagainya. Kita mungkin akan coba berinovasi membuat riverway atau perahu melintasi 13 sungai di Jakarta," kata dia.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu lalu mengatakan, cara lainnya yakni dengan perluasan jalan layang atau flyover. "Perluasan yang namanya flyover masih dibutuhkan secara reality ya," kata dia.
Komisi pemilihan Umum DKI Jakarta akan menggelar debat perdana pemilihan gubernur Jakarta 2024 pada minggu (6/10). Ketiga paslon beradu gagasan dalam tema 'Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta Menjadi Kota Global'.