PDIP Buka Suara soal Isu Megawati Ikut Kampanye Pramono - Rano Karno di Jakarta
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengatakan lebih mengutamakan peran aktif pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Doel) ketimbang mengajukan petinggi partai untuk menjadi juru kampanye (jurkam) pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta tahun ini.
Ketua Umum PDIP Megawati belum akan turun gunung membantu kampanye Pramono-Rano Karno di Pilgub Jakarta 2024. "Kami belum mendapatkan info lebih lanjut terkait apa betul Ibu Mega akan turut serta dalam membantu turun kampanye," kata Juru Bicara PDIP, Chico Hakim, lewat sambungan suara WhatsApp pada Selasa (5/11).
Chico mengatakan sejauh ini mesin politik PDIP telah bekerja keras untuk memenangkan pasangan Pramono-Rano. Dia meyakini kinerja mesin politik PDIP dapat mendulang suara maksimal dari kantong atau basis wilayah partai saat pemilihan legislatif Jakarta Februari lalu.
"Fokus kami bukan untuk menurunkan siapapun sebagai jurkam, tapi kepada lebih kepada Mas Pram dan Bang Doel secara pribadi turun ke masyarakat," kata Chico.
Meski begitu, Chico menyatakan dukungan dari pihak internal maupun eksternal partai akan sangat membantu upaya pemenangan Pramono-Rano di Pilgub Jakarta kali ini. "Kalau di internal kami, memang fokusnya lebih kepada bagaimana Mas Pram dan Bang Doel bisa menyapa masyarakat secara langsung," ujarnya.
Di sisi lain, calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (Kang Emil) mengatakan tak khawatir bila Megawati berupaya memenangkan rivalnya, yakni Pramono Anung-Rano Karno. Kang Emil mengklaim dirinya mendapat dukungan dari Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
Politikus Partai Golkar itu pun memberi kode kedua tokoh itu siap turun gunung memenangkan dirinya dan Suswono. "Jangan kaget juga kalau misalkan tiba-tiba, walaupun belum ada kepastian, ya, Pak Jokowi turun juga, Pak Prabowo turun juga," kata Ridwan dalam program Pergulatan Politik (Gultik) Katadata.co.id, Senin (4/11).
Pakar politik menganggap dukungan dari para mantan presiden kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilgub Jakarta tidak lantas memberikan jaminan kemenangan.
Pakar politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menjelaskan arah pemilih di Jakarta memiliki karakteristik unik dalam memilih pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur.
Ujang menyatakan para pemilih Jakarta cenderung berpikir rasional dan tidak terfokus pada sosok ketokohan tertentu.
"Karena pemilih di Jakarta itu rasional, jadi tidak akan terlalu efektif jika Jokowi maupun Megawati ikut dalam kampanye memenangkan masing-masing pasangan itu," kata Ujang.
Dia menyebut, faktor kemenangan paslon gubernur dan wakil gubernur Jakarta akan lebih banyak ditentukan oleh tawaran program kerja yang ditawarkan oleh para kandidat. "Programnya bisa diterima oleh warga atau tidak. Saya sih melihatnya ke sana," ujar Ujang.