Bank Tabungan Negara (BTN) menyalurkan 235 unit hunian kredit pemilikan rumah atau KPR kepada para debitur di Perumahan Pondok Taktakan Indah Dranggong, Serang, Banten pada Kamis (12/12).
Distribusi 235 rumah KPR itu dilakukan melalui mekanisme konvensional sebanyak 225 unit dan 10 unit dengan skema syariah. Rumah yang berdimensi 30/60 dan 30/66 itu dijual dengan banderol harga Rp 166 juta secara kontan.
Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu, mengatakan komposisi nasabah wanita yang mengajukan KPR meningkat di kisaran 30%. "(Untuk) Akad, wanita sudah lebih banyak dibandingkan sepuluh tahun lalu. Untuk pria kurang lebih 70%," kata Nixon.
Dia mengatakan generasi milenial yang mengambil KPR BTN di Perumahan Pondok Taktakan Indah mencapai 81%. "Bahkan ada yang akad hari ini paling muda 21 tahun," kata Nixon.
Salah satu debitur yang melaksanakan akad rumah KPR di Perumahan Pondok Taktakan Indah adalah Ramzi. Personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkat sersan 2 ini mengambil hunian dengan luas 30/60. Cicilannya mencapai Rp 1.289.000 per bulan dengan tenor 15 tahun.
Selain itu juga ada Cici, wanita paruh baya ini juga mengambil hunian KPR tipe 30/60, dengan cicilan Rp 1.289.000 per bulan dengan tenor 15 tahun. Cici merupakan pedagang bakso dan mie ayam yang membuka gerai di depan Perumahan Pondok Taktakan Indah.
BTN menargetkan penyaluran KPR untuk 631.987 unit hunian tahun 2025. Hitungan ini terdiri dari 142.769 unit rumah yang sudah dalam tahap penyelesaian dan 489.209 dalam tahap konstruksi.
Sedangkan penyaluran KPR BTN selama dua bulan pemerintah Presiden Prabowo Subianto mencapai 28.386 unit. Jumlah tersebut merupakan hasil KPR subsidi dan non-subsidi yang disalurkan oleh BTN sejak 20 Oktober sampai 5 Desember 2024.