Jokowi Respons Pemecatannya dari PDIP: Biar Waktu yang Menguji

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (tengah) didampingi calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (kedua kanan) berfoto bersama para anggota paguyuban saat menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Wilayah Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Rabu (20/11/2024).
17/12/2024, 18.09 WIB

Presiden ke-7 Joko Widodo merespons pemecatannya sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Jokowi mengaku menghormati keputusan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

PDIP telah memecat sejumlah kader seperti Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution. Jokowi juga mengatakan dirinya tak ingin membela diri atau mencari pembenaran atas keputusan PDIP.

"Karena keputusan itu sudah terjadi. Nanti waktu yang akan mengujinya," kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/12) dikutip dari Antara.

Ketika ditanya apakah dirinya akan membuat partai baru, ia tak menjawab dengan gamblang. "Saya sudah menyampaikan, partai perorangan," kata Jokowi.

Keputusan pemecatan Jokowi dan keluarganya dibacakan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun pada Senin (16/12). Ia diperintahkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati untuk mengumumkan pemecatan tersebut.

PDIP menilai Jokowi telah melanggar kode etik, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Jokowi juga disebut tidak disiplin karena tak mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai calon yang diusung PDIP di Pilpres 2024.

Selain itu, PDIP menilai Jokowi menyalahgunakan kekuasaan terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut partai tersebut, Jokowi telah melakukan pelanggaran etik dan disiplin partai.

"Dikategorikan pelanggaran berat," kata Komarudin.

Reporter: Antara