Top News: Saham Bank BUMN Limbung dan BCA Ganti Dirut

Top News: Kualitas Udara Membaik, dan BCA Resmikan Jabatan
ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi/fzn/aww.
Top News: Kualitas Udara Membaik, dan BCA Resmikan Jabatan
13/3/2025, 07.07 WIB

Berikut adalah rangkuman Top News Katadata.co.id, berita terbaik kemarin yang sayang untuk Anda lewatkan. Dari dunia perbankan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BCA kemarin mengesahkan perubahan penting dalam jajaran direksi, termasuk penunjukan direktur utama yang baru. Selain itu, pergerakan saham-saham bank BUMN turut menjadi sorotan, dengan kondisi pasar yang fluktuatif.

Isu lingkungan juga tak luput dari perhatian, di mana kualitas udara di sebagian besar kota besar Indonesia menunjukkan perbaikan, meskipun ada satu wilayah yang masih mengalami tantangan. Di sisi pasar modal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami penguatan, dengan beberapa saham unggulan yang direkomendasikan oleh analis.

Jangan ketinggalan membaca lima berita terpopuler kemarin, yang mencakup pengesahan Jahja Setiaatmadja dan Hendra Lembong pada RUPS BCA, fluktuasi saham bank BUMN, kabar baik kualitas udara kota besar Indonesia, pengangkatan Hendra Lembong sebagai Dirut BCA, serta prediksi penguatan IHSG dengan rekomendasi saham ASII, BBNI, dan BBCA.

BCA Resmikan Jabatan Jahja Setiaatmadja dan Hendra Lembong pada RUPS Hari Ini


RUPS BCA pada tanggal 12 Maret menyetujui laporan keuangan tahunan 2024 dan penggunaan laba bersih, termasuk pembagian dividen dan penetapan laba ditahan. Selain itu, RUPS juga membahas perubahan dalam jajaran dewan komisaris dan direksi, termasuk pengangkatan Jahja Setiaatmadja sebagai Presiden Komisaris dan Gregory Hendra Lembong sebagai Presiden Direktur.

RUPS juga menetapkan gaji dan tunjangan untuk tahun buku 2025 serta tantiem tahun buku 2024 bagi direksi dan komisaris. Lebih lanjut, RUPS menyetujui penunjukan kantor akuntan publik dan memberikan wewenang kepada direksi untuk membayar dividen interim tahun buku 2025, serta menyetujui perubahan rencana aksi pemulihan BCA.

Penasaran dengan siapa yang menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Djohan Emir Setijoso?. Klik berita ini untuk membaca kelanjutannya.

Saham Bank BUMN Limbung


Harga saham bank-bank BUMN mengalami tekanan jual dari investor asing akibat kekhawatiran terhadap kebijakan baru pemerintah.

Ketidakpastian ini diperparah oleh pembentukan superholding BUMN Danantara dan rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih dengan modal dari kredit bank BUMN, memicu kekhawatiran intervensi politik dan potensi penurunan kualitas aset.

Analis melihat ada indikasi saham bank BUMN menjadi mainan jangka pendek di tengah fluktuasi bursa.

Investor asing khawatir kredit ke Koperasi Merah Putih berpotensi meningkatkan rasio kredit bermasalah (NPL) bank BUMN dan mempengaruhi profitabilitas.

Data menunjukkan NPL koperasi lebih tinggi dibanding sektor lain, sehingga penyaluran kredit besar berisiko mengerek biaya kredit dan menurunkan pendapatan bank. Akibatnya, beberapa sekuritas memberikan rekomendasi yang lebih baik untuk bank-bank swasta, seperti BCA dan BTPS.

Tertarik untuk mengetahui lebih detail bagaimana kebijakan ini akan mempengaruhi kinerja bank-bank BUMN ke depannya? Mari kita telaah lebih lanjut!. Baca berita selengkapnya

Kualitas Udara Kota-kota Besar Indonesia Membaik Kecuali Kabupaten Malang


Kualitas udara di kota-kota besar Indonesia pada Rabu (12/2) umumnya berada di luar zona merah, kecuali Pakisaji, Kabupaten Malang yang mencatat Indeks Kualitas Udara (AQI) sebesar 127, masuk kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Kota-kota lain seperti Depok, Tangerang Selatan, Medan, dan Kota Tangerang memiliki kualitas udara sedang. Palangkaraya tercatat sebagai kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia.

Di tingkat global, Delhi menjadi kota dengan kualitas udara terburuk, sementara Sydney memiliki kualitas udara terbaik. Indeks AQI mengukur konsentrasi polutan udara dengan berbagai kategori, mulai dari baik hingga berbahaya, berdasarkan rentang PM2,5. Penasaran bagaimana kualitas udara di kota Anda dan apa dampaknya bagi kesehatan? Simak artikel selengkapnya untuk mengetahui informasi lebih detail!. Klik link berita berikut untuk membaca kelanjutannya 

BCA Resmi Angkat Hendra Lembong Jadi Dirut BCA Gantikan Jahja Setiaatmadja


PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan perubahan susunan komisaris dan direksi setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jahja Setiaatmadja resmi diangkat menjadi Presiden Komisaris BCA, menggantikan Djonan Emir Setijoso, dan Hendra Lembong ditunjuk sebagai Direktur Utama, menggantikan posisi yang ditinggalkan Jahja.

Keputusan ini mencerminkan komitmen BCA untuk terus memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Selain perubahan tersebut, RUPS BCA juga mengangkat John Kosasih sebagai Wakil Presiden Direktur dan Hendra Tanumihardja sebagai Direktur.

Hendra Lembong, dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di dunia perbankan, sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA dan memiliki rekam jejak yang kuat di CIMB Group. Penasaran bagaimana kepemimpinan baru ini akan membawa BCA melangkah lebih jauh? Simak terus perkembangan selanjutnya!. Baca berita selengkapnya. 

IHSG Diprediksi Menguat, Analis Jagokan Saham ASII, BBNI hingga BBCA


IHSG diprediksi menguat pada Rabu (12/3) setelah pasar melakukan *price in* terhadap sentimen pemangkasan peringkat saham oleh Goldman Sachs dan Morgan Stanley. Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham ASII, BBNI, BMRI, AUTO, dan ANTM, dengan proyeksi IHSG menguat secara teknikal ke 6.600 - 6.650. Analis menyarankan pembelian selektif pada saham bank berkapitalisasi besar, terutama BBRI dan BBNI, setelah JP Morgan menyematkan peringkat *overweight* pada keduanya.


MNC Sekuritas juga memproyeksikan IHSG berpeluang menguji level 6.686 - 6.762 dengan support di 6.361-6.246 dan resistance di 6.698-6.818. Rekomendasi saham dari MNC Sekuritas meliputi buy on weakness pada ANTM dan BBCA, speculative buy pada MLPL, dan *buy on weakness* pada ULTJ. Selain rekomendasi saham, ada hal penting lain yang perlu diperhatikan investor, kira-kira apa itu?. Baca berita selanjutnya

Reporter: Aryo Widhy Wicaksono