Penjualan Otomotif Naik, Bukti Ekonomi Indonesia Masih Kuat

Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Tangerang, Banten, Kamis, (10/08)
Penulis: Dimas Jarot Bayu
10/8/2017, 18.33 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengaku cukup optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada tahun ini. Hal ini terlihat dari penjualan industri otomotif masih mengalami pertumbuhan sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini. 

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan otomotif sepanjang Januari-Juli 2017 mencapai 533.570 unit. Angka tersebut lebih tinggi 0,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara, ekspor mobil Completely Built-Up (CBU) sebesar 113.269 unit, atau naik sekitar 20 persen  dibanding periode yang sama tahun lalu. Kementerian Perindustrian dan produsen otomotif menargetkan hingga akhir tahun ini ekspor mobil CBU bisa mencapai 200.000 unit.

(Baca: Segmen Otomotif Menyumbang Hampir Separuh Laba Astra)

Airlangga menilai, angka penjualan industri otomotif yang meningkat menandakan bahwa daya beli masyarakat masih cukup kuat. Hal ini membantah isu yang selama ini beredar terkait lesunya daya beli masyarakat tahun ini.

"Bahwa produksi otomotif meningkat di paruh kedua ini dan ini membuktikan daya beli masyarakat masih bertenaga," ujarnya saat membuka pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8).

Selain itu, Airlangga juga menilai  pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup kuat karena ditopang perkembangan industri otomotif secara signifikan. Tahun ini saja sudah ada investasi yang masuk di sektor industri otomotif senilai Rp 16,5 triliun.

(Baca: Asosiasi Prediksi Penjualan Retail Masih Lesu Hingga Akhir Tahun)

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menjelaskan nilai investasi sebesar Rp 16,5 triliun tersebut berasal dari penambahan kapasitas produksi Mitsubishi dan dibukanya pabrik baru SGM Wuling. Secara rinci, Mitsubishi melakukan investasi senilai Rp 7,5 triliun dan Wuling Motors sebesar Rp 9 triliun.

"Bukan hanya itu, fasilitas penelitian dan pengembangan terus dikembangkan. Salah satunya PT Astra Daihatsu Motor yang meresmikan Research and Development Center di Indonesia," kata Nangoi.

Gaikindo menyatakan akan terus berupaya mendorong pembangunan industri otomotif di dalam negeri. Apalagi selama ini industri otomotif merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup besar di Indonesia.

(Baca: Pemerintah Bakal Genjot Belanja untuk Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2%)

Menurut Nangoi, perhelatan akbar GIIAS 2017 yang diselenggarakan sepanjang 10-20 Agustus merupakan salah satu upaya Gaikindo mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional. "Ini sumbangsih Gaikindo untuk membangun industri otomotif di masa depan," kata Nangoi.

Dalam pameran ini terdapat peluncuran 40 model kendaraan terbaru. GIIAS 2017 ini diikuti sebanyak 32 merek kendaraan roda dua dan roda empat. Sekitar 300 merek dari industri pendukung juga akan turut berpartisipasi.

(Baca: BI: Masyarakat Kelas Menengah Pilih Menabung Ketimbang Belanja)