Upaya perwujudan ketahanan pangan di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan hingga saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mendorong sinergi antara pemerintah dengan pengusaha dan sejumlah kalangan untuk mengatasi masalah pangan dan menjadikannya menarik bagi anak muda.
Darmin mengatakan saat ini masih banyak masalah dalam sektor pangan belum bisa diselesaikan pemerintah. Salah satunya mengenai populasi penduduk yang terus meningkat. Menurutnya, populasi masyarakat Indonesia pada 2045 diperkirakan mencapai 320 juta penduduk. Akses makanan yang berkualitas pun dibutuhkan karena demografi masyarakat didominasi oleh golongan masyarakat usia produktif.
(Baca : Skema Kemitraan, Solusi Mendorong Produktivitas Pangan)
Karenanya, agar terjadi peningkatan produktivitas dan efisiensi, semua aspek harus terlibat. “Kerja sama akan membuat masalah pangan menarik bagi anak muda,” kata Darmin ketika memberikan sambutan Responsible Business Forum on Food and Agriculture 2018 di Hotel Pullman Jakarta, Selasa (26/8).
Peningkatan data panen dan pengembangan rantai pasok bisa menjadi jawaban. Sehingga, masyarakat nantimya mau bekerja membentuk usaha di sektor pangan.
Selain itu, pemerintah pun menyadari dukungan teknologi penting bagi peningkatan produktivitas pangan. Karenanya, pada subsektor pertanian, pemerintah saat ini sedang mendorong teknologi riset dan mesin pengering. Sedangkan pada subsektor perikanan, mahalnya biaya logistik dan terbatasnya ruang penyimpanan dingin diakui masih jadi masalah.
Sehingga, pembentukan masyarakat secara sosial juga harus terus digalakkan. “Sektor swasta yang menjadi off-taker juga bakal meningkatkan kualitas dan menciptakan kesempatan untuk semua orang,” ujar Darmin.
(Baca juga : Dukung Pemerataan Ekonomi, Kadin Targetkan Gandeng 1 Juta Mitra)
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Agribisnis, Pangan, dan Kehutanan Franky O. Widjaja juga menekankan pentingnya pemerataan pertumbuhan ekonomi. Tujuannya antara laun untuk menekan angka kemiskinan masyarakat Indonesia.
Menurutnya, langkah Kadin untuk membentuk PISAgro bisa menajdi solusi. “Kami melakukan pertanian berkelanjutan dan lebih dari 10 juta orang berhasil kami ajak untuk ekonomi yang lebih baik,” tutur Franky.