Pengusaha Sawit Minta Pemerintah Bereskan Masalah Lahan Petani Swadaya

Arief Kamaludin|KATADATA
Buah kelapa sawit hasil panen di salah satu perkebunan di Riau.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
14/3/2018, 18.32 WIB

Ia juga menuturkan, bahwa selain unsur permodalan, penyediaan bibit sawit juga menjadi hal yang penting dalam aktivitas peremajaan kebun sawit. Pasalnya, bibit berkualitas standar cuma bisa mencapai produktivitas sebesar 30%, sehingga potensinya belum maksimal.

(Baca juga: Gapki: Industri Sawit Hilir Masih Minim Inovasi).

Selain itu, dia juga mendorong pengusaha sawit untuk melakukan sertifikasi lahan, Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) salah staunya. “Perlu diskusi sehingga ISPO bisa diakui pasar dunia dan menciptakan daya saing,” jelas Joko.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan bahwa Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup berkomitmen akan menyelesaikan masalah lahan, meski tak ada tenggat khusus terkait upaya penyelesaian.

Nantinya, para petani swadaya yang melanggar kawasan hutan juga akan mendapatkan pemindahan lokasi. “Mereka akan dapet lahan sama dengan lahan yang digunakan dan ditanam dengan peremajaan,” ujar Darmin.

Darmin mengatakan pengembangan dan ketersediaan bibit berkualitas memang penting. Tujuannya agar petani swadaya bisa meningkatkan produktivitas sehingga meningkatkan pendapatan. “Semua harus bahu-membahu mengembangkan bibit, pemerintah akan beli jangan takut,” tutur Darmin.

Halaman:
Reporter: Michael Reily