Kemenhub Berencana Beli 100 Mobil Listrik untuk Kendaraan Operasional

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut BKPM juga akan membeli 10 unit mobil listrik untuk kendaraan operasional.
Editor: Agustiyanti
27/1/2020, 13.00 WIB

Untuk menggenjot investasi mobil listrik pihaknya juga telah menyiapkan insentif. Salah satu insentif yang diberikan yaitu dengan mempersingkat waktu uji tipe dan uji berkala. "Kalau yang lain lima hari, mobil listrik dua hari," kata Budi.

Di sisi lain, pemerintah juga akan mempersiapkan ekosistem mobil listrik dengan baik, salah satunya menyediakan infrastruktur pendukung. Pemerintah berencana menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai dari lithium agar tak lagi perlu mengimpor.

(Baca: Wawancara Ridzki Kramadibrata: Kendaraan Listrik Grab Siap Mengaspal )

Rencana Indonesia sebagai produsen baterai sejalan dengan kebijakan menyetop ekspor bijih nikel yang dapat menjadi bahan baku baterai. Pemerintah melarang ekspor bijih nikel mulai Januari 2020. Pemerintah pun sudah menerbitkan Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Permen ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara.

Melalui kebijakan tersebut diharapkan beberapa investasi untuk membangun pabrik baterai masuk ke Indonesia. Perusahaan Korea Selatan, LG Chemical dikabarkan bakal memulai studi dan mendalami rencana investasi pembangunan pabrik baterai terintegrasi di Indonesia. 

Sebelumnya, investor asal Tiongkok China's Contemporary Amperex Technology Co Ltd telah berinvestasi senilai US$ 4 miliar di Morowali, Sulawesi Tengah. Investasi tersebut untuk pembangunan pabrik baterai lithium sekaligus daur ulang limbah baterai. 

"Sebanyak 80% baterai ada di nikel. Lainnya dari cobalt dan mangan. Potensi nikel di Indonesia tinggi. Bayangkan ini yang kita buat, maka dunia akan tergantung pada kita. Ini kebangkitan awal sumber daya alam kita nikel," kata Bahlil saat acara Peluncuran GrabCar Elektrik di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang pada Senin (27/1).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan