Mendarat Darurat di Halim, Garuda Izinkan Sebagian Penumpang Turun

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Garuda Indonesia menurunkan sebagian penumpang atas permintaan mereka saat mendarat darurat di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Penulis: Agustiyanti
22/11/2019, 17.48 WIB

Pesawat Garuda Indonesia GA 271 rute Banyuwangi Jakarta mendarat darurat di Bandara Halim Perdana Kusuma pada pukul 11.50 WIB. Pesawat yang seharusnya mendarat di Bandara Soekarno Hatta ini terpaksa melakukan pengalihan pendaratan akibat cuaca buruk di Cengkareng.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menjelaskan, saat pendaratan darurat dilakukan sebagian penumpang turun di Bandara Halim. Hal ini dilakukan atas permintaan para penumpang.

"Dari total 94 penumpang, 69 penumpang memutuskan turun di Halim dan 25 penumpang melanjutkan perjalanan ke Cengkareng," ujar Ikhsan dalam keterangan resmi, Jumat (22/11).

(Baca: Empat Kasus Pesawat Mendarat Darurat karena Pilot dan Kru Sakit)

Maskapai pelat merah ini sebenarnya tak memiliki rute penerbangan dari dan ke Halim. Mereka juga tak memiliki fasilitas layanan pendaratan di bandara tersebut.

Sesuai aturan penerbangan domestik dan internasional, Garuda Indonesia diharuskan untuk menerbangkan penumpang dari bandara asal hingga bandara akhir tujuan.

"Namun, Garuda harus melihat situasi yang berkembang di lapangan sehingga mengizinkan penumpang untuk turun di Halim. Kami mencoba mengakomodasi permintaan penumpang," jelas dia.

(Baca: Dilarang Terbang, CEO Boeing Harap 737 Max Dapat Mengudara Akhir 2019)

Menurut Ikhsan, sebagian penumpang diturunkan setelah pihaknya berkoordinasi dengan otoritas bandara setempat. Sementara sebagian lainnya kembali diterbangkan untuk mendarat di Cengkareng setelah cuaca membaik.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang. Pendaratan yang seharusnya dilakukan di Soekarno Hatta terpaksa dialihkan ke Halim untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan perjalanan," pungkas Ikhsan.