Terminal 2 Bandara Soetta Kini Bernama Terminal 2 Traveloka

Katadata/Fandy Djayasaputra
Traveloka, perusahaan teknologi penyedia travel dan lifestyle booking platform, secara resmi memperkenalkan Terminal 2 Traveloka, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Penulis: Sorta Tobing
15/9/2019, 12.33 WIB

Traveloka, perusahaan teknologi penyedia travel dan lifestyle booking platform, secara resmi memperkenalkan Terminal 2 Traveloka, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kolaborasi untuk terminal bandara seperti ini merupakan yang pertama di dunia.

“Bekerja sama dengan Angkasa Pura II, kami menjadikan Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta bertajuk Gateway to Experiences yang akan memberikan pengalaman terbaik bagi semua orang,” ujar CMO Transport Traveloka Dionisius Nathaniel dalam siaran persnya kemarin, Sabtu (14/9).

Perusahaan berencana memberikan inspirasi dan pengalaman penggunanya. Nantinya, para pengunjung bandara dapat memberikan masukan atau ide untuk menghadirkan pengalaman yang lebih menarik, nyaman, dan tak terduga.

Dengan kerja sama ini, Traveloka menjadi perusahaan teknologi pertama di dunia yang memiliki hak penamaan termasuk menyediakan berbagai pelayanan dan instalasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Traveloka secara bertahap akan menyediakan layanan eksklusif namun dapat diakses dengan mudah bagi para penggunanya, seperti lounge dan sistem check-in.

Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta kini telah berusia 27 tahun. Bandara tersebut termasuk dalam 20 bandara tersibuk di dunia, yang mengakomodasi hingga 63 juta penumpang.

Sementara, aplikasi Traveloka telah diunduh lebih dari 40 juta kali. Lebih dari 120 mitra maskapai dan 200 ribu rute ke seluruh dunia ada di dalam aplikasi tersebut.

(Baca: Mulai 1 Mei 2019, Maskapai Berbiaya Murah Pindah ke Terminal 2F Soetta)

Traveloka Kumpulkan Pendanaan Baru Senilai Rp 7,1 Triliun

Traveloka sebelumnya dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk mengumpulkan dana segar sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,1 triliun. Berdasarkan laporan The Wall Street Journal, putaran pendanaan itu akan ditutup dalam dua bulan ke depan.

Halaman: