Musim Mudik, Jumlah Penumpang Pesawat Turun karena Dua Hal

ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL
Teknisi pesawat dari Garuda Maintenance Facility (GMF) melakukan perawatan dan perbaikan mesin pesawat City link di Hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (26/5/2019). Dengan dilakukannya perawatan rutin seluruh pesawat dan laik terbang, maskapai Garuda Group siap untuk mengantarkan para pemudik ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran.
Editor: Pingit Aria
3/6/2019, 21.15 WIB

Pada tahun ini, jumlah penumpang pesawat paling banyak terjadi pada H-4 lebaran, yakni mencapai 253.169 penumpang. Sedangkan pucak arus mudik pada periode mudik lebaran tahun lalu, terjadi pada H-6 lebaran 2018, di mana jumlah penumpangnya sebanyak 309.801. 

Artinya, sejauh ini, jumlah penumpang pesawat terbang pada puncak arus mudik turun hingga 18,28%. Ada pun, jumlah penumpang pesawat terbang pada masa balik lebaran tahun lalu, tertinggi terjadi pada H+4 lebaran 2018 dengan jumlah penumpang mencapai 344.736 penumpang.

(Baca: Lebaran Akan Dongkrak Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat hingga 5,6 %)

Budi Karya mengatakan, pemerintah bakal melakukan berbagai kajian agar penurunan jumlah penumpang pesawat terbang pada masa mudik lebaran tahun ini tidak terulang lagi, meski dia belum mau menyebutkan lebih detail lagi. 

Dia pun menegaskan, bahwa mahalnya tiket pesawat bukan merupakan domain dari Kementerian Perhubungan saja. Dalam meracik harga tiket pesawat, maskapai penerbangan mempertimbangkan soal harga avtur hingga pengenaan PPN. "Harus dibicarakan secara lintas kementerian, tentu akan lapor ke Menko Maritim dan Menko Perekonomian," kata Budi Karya. 

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin