Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana memberikan diskon tarif kepada pengguna jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR). Hal ini menyusul kebijakan tarif tunggal JORR menjadi Rp 15 ribu.

“Mungkin (ada diskon), makanya kami lihat tujuannya dulu. Jangan sampai ada kabar integrasi tarif tol ini, kenaikan terselubung,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (25/6).

Rencana pemberian diskon tarif ini memang masih dalam kajian lanjutan. Namun, dia memastikan akan melakukan dengan cepat karena pengusaha berharap kebijakan penyeragaman tarif tol ini dilakukan secepat mungkin. Targetnya kajian ini bisa selesai pekan ini.

(Baca: Penerapan Tarif Tunggal Tol Lingkar Luar Jakarta Ditunda)

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) Herry Trisaputra Zuna mengaku masih belum tahu besarnya diskon yang akan dikenakan untuk pengguna jalan tol JORR. Dia hanya bisa memastikan diskon akan diberikan dalam waktu dekat.

“Kalau tadi beliau (Basuki Hadimuljono) bilang seminggu ini, berarti awal Juli,” katanya pada kesempatan yang sama.

Berdasarkan perhitungan Kementerian PUPR, pengguna Tol JORR lebih banyak yang menempuh jarak jauh. Dengan begitu, kebijakan ini dinilai malah akan menguntungkan pengguna jalan tol. Sekitar 61 persen pengguna Tol JORR bisa membayar tarif jauh lebih murah, 38 persen membayar lebih mahal, dan 1 persen lainnya membayar dengan tarif yang sama.

Hal itu yang membuat Kementerian PUPR menegaskan, kebijakan ini bukan untuk menaikan pendapatan pengelola tol tersebut. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan layanan bagi pengguna tol. (Baca: Pemerintah Klaim 61% Pengguna Tol JORR Bayar Tarif Tunggal Lebih Murah)

"Prinsipnya untuk penyederhanaan, untuk peningkatan layanan, pasti ada yang harus membayar lebih mahal dan membayar lebih murah," Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (21/6).

Pendapatan dari empat BUJT yang mengelola jalan tol JORR malah tidak naik sama sekali. Keempat BUJT tersebut adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Jalantol Lingkar Baratsatu, PT Marga Lingkar Jakarta, dan PT Jasa Marga (Persero).

Herry Trisaputra Zuna mengatakan total pendapatan empat BUJT dari operasional Tol JORR dalam setahun mencapai Rp 2,85 triliun. Pendapatannya bisa meningkat dengan asumsi adanya pertumbuhan jumlah pengguna jalan, bukan karena kebijakan integrasi tarif.

(Baca: Untung-Rugi Penerapan Satu Tarif di Tol JORR)