PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat hingga hari ini tiket kereta untuk mudik Idul Fitri 1439 Hijriah sudah terjual sekitar 80-90 persen. Sementara, tiket untuk balik sudah terjual dengan persentase sekitar 70-80 persen.
"Destinasi paling banyak Solo, Yogyakarta, Madiun, Kutoarjo, Surabaya, Bandung," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (7/6).
Penumpang kereta api sudah mulai terlihat melonjak signifikan hari ini, khusunya dari sisi pemberangkatan. Di Stasiun Gambir, biasanya sebanyak 7 ribu - 8 ribu pemberangkatan. Hari ini sudah mencapai 16.800 pemberangkatan. Sementara, di Stasiun Senen, biasanya ada 12 ribu pemberangkatan, sekarang sudah 23 ribu.
(Baca: Penjualan Tiket.com Melonjak Saat Ramadan)
Edi memprediksi pertumbuhan penumpang tahun tidak jauh berbeda dari saat mudik tahun lalu, yakni hanya 3,5 persen. Namun, dia memprediksi tidak akan terjadi kepadatan penumpang yang sangat besar. "Memang karena liburnya diperpanjang, jadi awalnya ini menjadi tersebar," kata Edi.
KAI memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi mulai besok, Jumat (8/6), seiring dengan penjualan tiket yang terus meningkat. Hingga saat ini, tiket yang terjual untuk keberangkatan pada Jumat dari Stasiun Gambir sudah ada 17 ribu tiket terbeli, sedangkan di Stasiun Senen susah 25 ribu tiket.
"Prediksi, habis ini mulai dari tanggal 8 besok sampai tanggal 14 itu merayap. Tapi tiap hari bisa berubah, kalau seat-nya tersisa," katanya.
(Baca: Menhub Prediksi Lonjakan Pemudik karena Infrastruktur Membaik)
Selain itu, Edi juga menjelaskan, untuk penggunaan kereta premium dengan fasilitas tempat tidur atau kereta sleeper untuk mudik, masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan. Namun, Edi berharap, kereta jenis ini dapat digunakan pada Senin (11/6) mendatang. "(Jual tiketnya) kalau nanti memang keluar izinnya tanggal 10 Juni, ya kita jual tgl 10 Juni," katanya.
Rute perjalanan kereta sleeper ini, salah satunya Jakarta-Surabaya. Sedangkan rute perjalanan lain seperti menuju Yogyakarta atau Solo, masih dipertimbangkan terkait peminatnya. Kereta yang akan ditempel dengan kereta reguler ini, tarifnya belum dioutuskan tapi diperkirakan mencapai Rp 1 juta. "Tapi, barangkali karena ini percobaan, saya mau kasih yang jauh lebih murah," kata Edi.