Pengusaha Nilai Subsidi Logistik Belum Efektif Tekan Harga Barang

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
8/2/2017, 14.59 WIB

Pengusaha logistik menilai program-program subsidi pemerintah untuk menekan ongkos logistik belum efektif menurunkan harga barang. Masalah infrastruktur dan pungutan masih harus dibenahi.

 “Program subsidi itu tidak memberi penyelesaian permanen, harga barang akan naik lagi begitu subsidinya dicabut,” kata Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita di Jakarta, Rabu (8/2).

Zaldy menyebut, saat ini pemerintah telah menjalankan beberapa program subsidi logistik seperti subsidi tol laut, tol udara, kapal ternak, gerai maritim hingga toko tani. Semuanya bermuara ke satu tujuan: agar harga bahan pokok bisa terjangkau dan tersedia merata di seluruh Nusantara.

(Baca juga:  Tujuh Pelabuhan Akan Diintegrasikan dengan Kawasan Industri)

Masalahnya, menurut Zaldy, sudsidi tersebut merupakan solusi instan jangka pendek. Ia mencontohkan, program subsidi tol udara yang habiskan dana hingga Rp 300 miliar untuk maskapai. “Ini mestinya bisa lebih manfaat jika diberikan pada PT Dirgantara Indonesia untuk menembangun kapal terbang,” katanya.

Hal yang sama juga berlaku untuk program tol laut. Di mana, menurut Zaldy, daripada beri subsidi untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pelayaran, lebih baik untuk membangun pelabuhan yang bagus. “Karena kalau pelabuhannya bagus turn over kapal lebih cepat, ujungnya harga jadi murah. Sifatnya jangka panjang,” katanya. 

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman