Peretail Amerika Serikat (AS) Walmart mulai menguji coba layanan pengiriman dengan pesawat tanpa awak atau drone. Strategi ini untuk meningkatkan penjualan mereka di tengah pandemi corona dengan membatasi kontak.
Bekerja sama dengan perusahaan drone Flytrex, pada tahap awal proyek ini akan diuji untuk pengiriman dari gerai Walmart ke rumah pembeli di wilayah Fayetteville, Carolina Utara.
Walmart merupakan satu di antara segelintir pengecer yang penjualannya melonjak selama pandemi dan di tengah booming sektor e-commerce. Penjualan online perusahaan hampir dua kali lipat dalam kuartal terakhir, sedangkan penjualan di toko lain hanya naik 9%.
Pesaing Amazon dan Target ini pun mencatat kenaikan penjualan musim panas. Walmart menyebut, eksperimen ini akan membantu perusahaan mempelajari bagaimana pelanggan dan pekerja retail menggunakan teknologi dalam mendorong penjualan.
"Kami tahu bahwa perlu waktu sebelum kami melihat jutaan paket dikirimkan melalui drone," kata manajemen Walmart itu dalam keterangannya, dikutip dari CBS News, Kamis (10/9).
Manajemen menambahkan, saat ini mereka berada pada titik di mana belajar lebih banyak menggunakan teknologi yang tersedia untuk membuat hidup pelanggan lebih mudah.
Pelanggan Walmart dapat mengunduh aplikasi Flytex untuk melihat apakah mereka memenuhi syarat untuk pengantaran barang via drone, kata juru bicara Walmart.
Pesaing Walmart di segmen e-commerce, Amazon memperoleh persetujuan dari Federal Aviation Administration bulan untuk sistem pengiriman drone miliknya. Sistem ini diklaim mampu mengirimkan paket ke pelanggan dalam 30 menit.
Anak perusahaan UPS dan Alphabet, Wing, juga memiliki persetujuan FAA untuk melakukan pengiriman drone.
Transformasi ke Gerai Offline
Di tengah ketatnya persaingan teknologi retail online, Amazon mulai merambah ke bisnis gerai fisik dengan membuka gerai Go Grocery. Perusahaan membawa format toko tanpa kasir yang lebih besar ke pinggiran kota Seattle dan di depan pintu kantor pusat Microsoft.
Gerai seluas 7.350 meter persegi ini terletak di Overlake Fashion Plaza. Pembukaan ini hanya berselang enam bulan sejak Amazon membuka Go Grocery pertamanya di Capitol Hill Seattle.
Gerai tersebut merupakan ekspansi gerai yang menawarkan pengalaman berbelanja berteknologi tinggi yang pertama kali diperkenalkangerai serupa dua tahun lalu.
Amazon Go Grocery memiliki banyak barang yang ditemukan di toko grosir dukungan seperangkat kamera dan sensor untuk mencatat apa yang orang masukkan ke dalam keranjang saat berbelanja dan mengurangi antrean pembayaran.
Pasar gerai bahan makanan di AS diperkirakan mencapai US$ 678 miliar setekah meningkatnya digitalisasi. Amazon pun terus berinvestasi besar-besaran dalam gerai fisik dan online tiga tahun setelah mengakuisisi Whole Foods seharga hampir US$ 14 miliar pada 2017.
Perusahaan memperkirakan, penjualan bahan makanan online tiga kali lipat selama tiga tahun berturut-turut selama kuartal kedua.
The Economist Intelligence Unit melaporkan Asia dan Australasia (kawasan Australia dan Oceania) memiliki volume penjualan retail terbesar dunia. Pada 2019, penjualan retail mencapai 3,8% dan diperkirakan menurun pada tahun berikutnya menjadi 3,3%.
Meski diprediksi turun, kawasan ini masih akan menjadi pasar retail terbesar dunia. Volume pasar retail dunia diprediksi mengalami penurunan. Tak hanya Asia dan Australasia, pasar Amerika pun turun dari 3% tahun ini akan menjadi 1,7% tahun depan.
Pemangkasan tenaga kerja juga akan terjadi di Amerika Serikat. EIU memperkirakan sebanyak 53 ribu orang kehilangan pekerjaan pada semester pertama 2019. Angka itu merupakan yang terendah selama lebih dari tiga tahun terakhir.
Detailnya, bisa dilihat dalam tabel databoks berikut: