Jejak Prodia Bangun Merek Penyedia Jasa Laboratorium Klinik Terbesar

Prodia
Ilustrasi Prodia. Prodia mendorong startegi brandingnya melalui komunikasi dunia digital.
Penulis: Ekarina
7/10/2020, 07.55 WIB

Perusahaan pun mengklaim sejak 2018 menjadi pemimpin pasar laboratorium kesehatan dengan market share 38,8%. Sedangkan pada 2019 torehan pangsa pasar perseroan naik menjadi 39,2%. 

Saat ini, Prodia telah memiliki 152 outlet di 127 kota di 34 provinsi. Perusahaan juga mengelola laboratorium di 14 rumah sakit.

Prodia memiliki visi menjadi pelopor pelayanan tes melalui laboratorium kesehatan di Indonesia serta pelopor dalam teknologi laboratorium. Sampai saat ini, perusahaan telah mengerjakan lebih dari 800 jenis tes di Laboratorium Prodia yang sekaligus menjadi pusat rujukan nasional di Jalan Kramat Raya, Jakarta.

Pengajar Branding Universitas Prasetiya Mulya, Rudy Handoko mengatakan, brand  tidak bisa dibangun dalam semalam. Menurutnya, brand yang bagus bukanlah hasil pencitraan atau rekayasa produsen, melainkan kinerja produk yang konsisten sesuai janji yang diberikan kepada konsumen. 

"Kinerja ini terbukti dalam waktu yang tak sebentar dan rewardnya brand ini bisa dipercaya konsumen," kata Rudi kepada katadata.co.id. 

Selain itu, dia juga menilai transformasi digital sebagai keharusan perusahaan konvensional dalam menjalankan bisnis saat ini. Namun, ekspansi digital juga harus diikuti dengan  penyesuaian "budaya"  perusahaan.

Budaya digita ini menuntut pengambilan keputusan cepat bagi perusahaan. Hal ini menurutnya menjadi tantangan bagi beberapa perusahaan. 

Halaman: