Resep Mustika Ratu 46 Tahun Berbisnis Produk Kosmetik dan Jamu

@mustikaratuind / Instagram
Ilustrasi produk perawatan tubuh Mustika Ratu. Berawal dari usaha rumahan, bisnis Mustika Ratu terus berkembang hingga 46 tahun.
Penulis: Ekarina
5/1/2021, 14.05 WIB

"Di sisi lain, Indonesia sebagai pasar dengan bonus demografi, selain mendorong masuknya banyak produsen kosmetik kelas dunia, juga produk impor illegal yang dapat membahayakan konsumen," kata Presiden Direktur Mustika Ratu, Egi Situmorang kepada katadata.co.id. 

Oleh sebab itu, perlu edukasi dan pengenalan lebih lanjut terhadap produk kecantikan dan kesehatan berbahan herbal atau rempah Indonesia (jamu) yang diproduksi secara aman kepada milennial dan Generasi Z.

Perusahaan menurutnya aktif melakukan kampanye dan consumer engagement bertema #MRLoveYourself untuk mendorong konsumen menggunakan produk kecantikan dan kesehatan yang aman, terutama dari bahan alami Indonesia. 

Sedangkan untuk kembali menumbukan kecintaan masyarakat terhadap produk jamu, perseroan juga lebih agresif memperkenalkan jamu modern racikan fusion taste.

Format yang digunakan pun beragam mulai dari jamu café, kitchen franchise, kolaborasi menu hasil racikan celebrity chef dan barista di hotel berbintang hingga kolaborasi dengan pelaku usaha kuliner dan makanan minuman. 

Tak hanya dari perubahan perilaku konsumen, perseroan juga menghadapi tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19. Pandemi mendorong perusahaan beradaptasi dan melakukan pivot bisnis dengan berinovasi pada produk kesehatan serta meningkatkan pengembangan kategori jamu atau obat tradisional.

"Hal ini kami lakukan dengan memproduksi produk kesehatanseperti hand and body sanitiser, disinfektant dan Herbamuno+ suplemen jamu yang memiliki fungsi immunomodulator untuk menjaga daya tahan tubuh," ujar Egi.

Selain itu, perusahaan meluncurkan Jejamu by Mustika Ratu, yang mengandung seri paket imun booster untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melakukan tele sales, membuat platform reseller online serta sejumlah strategi marketing  kreatif.

Hingga saat ini bisnis health care berkontribusi sekitar 20% terhadap total penjualan perseroan. Dengan strategi baru ini pihaknya berharap bisa memperoleh penjualan serta dan profitabilitas yang lebih baik pada 2021 dibandingkan tahun lalu. 

Sepanjang Januari-September 2020, Mustika Ratu membukukan penjualan bersih Rp 222,26 miliar. Angka ini turun tipis 0,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih perusahaan turun 73,93% secara tahunan, dari semula Rp 2,30 miliar menjadi Rp 601,03 juta seiring meningkatnya biaya operasional. 

Pandemi corona membawa membawa berkah bagi sebagian perusahaan, meskipun tak sedikit pula yang terpaksa gulung tikar. Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu) mencatat, hingga saat ini terdapat 30% industri jamu yang merumahkan karyawan akibat Covid-19 dan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ketua GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi mengatakan, PSBB menyebabkan distribusi dan pemasaran barang ke wilayah ikut terdampak, khususnya di wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur. Akibatnya, penjualan pun menurun.

Padahal, dari sisi produksi, industri jamu memiliki kecukupan bahan baku. Permintaannya pun sedang tinggi, lantaran banyak masyarakat percaya akan khasiat jamu terhadap kesehatan.

Peningkatan permintaan jamu tradisional di tengah merebaknya pandemi corona tak serta merta menjadikan sektor usaha ini berada di atas angin. "Sebanyak 30% industri terutama di daerah mulai merumahkan karyawannya. Sebagian masih berjalan baik," kata Dwi dapat rapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (27/4).

Industri jamu menghadapi pasang-surut. Salah satu pemain utama yang juga perusahaan legendaris, Jamu Cap Nyonya Meneer yang berdiri pada 1919 bahkan ditetapkan pailit pengadilan pada 2017 lalu.

Halaman: