Asosiasi E-Commerce dan Kominfo Anggap Wajar PHK di Bukalapak

Katadata/Desy Setyowati
Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky dalam konferensi pers ulang tahun ke-9 Bukalapak di Jakarta, Kamis (10/1). E-commerce Indonesia (idEA) dan Kominfo menilai PHK yang dilakukan Bukalapak sebagai hal yang wajar sebagai bagian dari strategi bisnis.
11/9/2019, 21.50 WIB

Menurutnya, para karyawan di perusahaan ternama di Silicon Valley yang keluar akan membuat startup baru. Startup tersebut dibuat sebagai bagian dari ekosistem Google.

(Baca: Bukalapak PHK Karyawan, Unicorn Keempat Indonesia Mulai 'Batuk'?)

Jika startup tersebut terus berkembang, maka Google akan mengakuisisinya. "Saya berharap di Indonesia juga begitu. Jadi karyawan-karyawan di unicorn dan decacorn juga berpikir bagaimana dia suatu saat keluar jadi startup dan jadi bagian dari ekosistem induknya, sehingga nanti diakuisisi," kata dia.

Bukalapak membenarkan telah melakukan PHK terhadap para karyawannya. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu strategi perusahaan agar dapat menjaga keberlanjutan bisnis menjadi unicorn pertama yang mencetak keuntungan.

Chief of Strategy Officer of Bukalapak Teddy Oetomo menjelaskan, meski pertumbuhan gross merchandise value (GMV) menjadi indikator penting bagi e-commerce, pihaknya ingin membangun bisnis ke tahap lebih jauh. Perusahaan ingin menjadi sustainable e-commerce  atau e-commerce yang menghasilkan keuntungan.

Salah satu strateginya yaitu dengan menyelaraskan internal perusahaan dengan langkah PHK karyawan. Penyelarasan dibutuhkan untuk menerapkan strategi bisnis jangka panjang, melakukan penataan yang diperlukan, serta menentukan arah selanjutnya.

"Kami ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih keuntungan. Dengan pencapaian performa bisnis yang baik dan modal yang cukup, kami menargetkan untuk dapat mencapai break even, bahkan keuntungan dalam waktu dekat," ujar Teddy dikutip dari situs perusahaan, Selasa (10/9).

(Baca: Bukalapak PHK Karyawan, Unicorn Keempat Indonesia Mulai 'Batuk'?)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur