Perusahaan e-commerce Amazon bukukan laba bersih sebesar US$ 3,6 miliar di kuartal pertama tahun ini, meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding kuartal sebelumnya yang hanya US$ 1,6 miliar. Ini merupakan kuartal keenam laba Amazon melampaui US$ 1 miliar.
Secara total, Amazon membukukan pendapatan hampir US$ 60 miliar untuk kuartal ini, meningkat 17% dari tahun sebelumnya, di mana angka ini merupakan tingkat pertumbuhan terendah sejak 2015.
Kemudian, Amazon Web Services menjadi pemimpin pasar komputasi awan karena lonjakan penjualannya mencapai US$ 7,7 miliar atau melonjak 41 % dari tahun sebelumnya, meski saat ini tengah bersaing ketat dengan Microsoft (MSFT). Segmen ini sekarang menyumbang sekitar setengah dari pendapatan operasional Amazon.
Perusahaan besutan Jeff Bezos ini juga telah membangun bisnis periklanan yang bernilai multi-miliar dolar untuk bersaing dengan perusahaan lain seperti Facebook dan Google. Sementara itu, kategori pendapatan lain Amazon, terdiri dari layanan iklan yang menghasilkan US$ 2,7 miliar di kuartal tersebut.
(Baca: Amazon Siapkan Layanan Musik Gratis, Saham Spotify Turun)
Setelah rilis laporan keuangan tersebut, menurut laporan CNN, saham Amazon naik 3 % pada perdagangan Kamis (25/4) pekan lalu.
Sementara perusahaan e-commerce saingannya, Alibaba diketahui belum mengumumkan laba bersihnya di kuartal pertama tahun ini. Investors.com mencatat penjualannya terus tumbuh dua digit, mulai dari 34% hingga 76% dalam empat kuartal terakhir.
Alibaba melaporkan hasil kuartal keempatnya pada Januari lalu, yakni pendapatan dari operasi e-commerce intinya naik 40% menjadi US$ 14,95 miliar. Sementara itu, pendapatan di bisnis cloud computing-nya melonjak 84% menjadi US$ 962 juta. Alibaba mengakhiri kuartal tersebut dengan 699 juta pengguna aktif bulanan di seluler, naik 33 juta dari kuartal ketiga.
Adapun, Alibaba akan melaporkan hasil kuartal pertamanya pada 15 Mei mendatang sebelum pasar saham Amerika Serikat (AS) dibuka. Menurut Zacks Investment Research, hal ini diharapkan laporan laba per saham yang disesuaikan dari US$ 1,05, naik 15%, dengan penjualan naik 37% menjadi US$ 13,46 miliar.
(Baca: Telisik Kuasa Alibaba di Lazada: Teknologi, Logistik hingga Pembayaran)