Program E-Smart Kemenperin Jangkau 5.945 IKM dalam Dua Tahun

Stanisic Vladimir/123rf
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
2/4/2019, 19.09 WIB

Kementerian Perindustrian telah menjalankan Program e-Smart yang menjangkau 5.945 industri kecil dan menengah (IKM) sepanjang 2017-2018. Program yang memberikan edukasi pemanfaatan teknologi digital itu ditargetkan menjangkau 10 ribu pelaku IKM sampai akhir tahun 2019.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyatakan, omzet para pelaku usaha hasil Program e-Smart IKM mencapai Rp 2,37 miliar. "Sejak Januari 2017 lalu, e-Smart menyiapkan IKM nasional bisa go digital atau menuju revolusi industri 4.0,” kata Gati dalam keterangan resmi, Selasa (2/4).

Dia menjelaskan IKM sangat penting untuk mendongkrak daya saing di kancah global. Peningkatan daya saing IKM lokal juga menjadi prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Pelatihan e-Smart IKM telah terlaksana pada 34 provinsi.

Kementerian Perindustrian menggandeng Bank Indonesia, BNI, Google, Asosiasi E-commerce (idEA), serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain itu, pemerintah daerah juga ikut serta membantu Program e-Smart.

(Baca: Bukalapak dan Shopee Apresiasi Langkah Menkeu Cabut Aturan E-commerce)

“Program e-Smart IKM juga telah bekerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia,” ujar Gati.

Selanjutnya, Program e-Smart IKM bakal memberikan pelaku usaha kesempatan untuk kerja sama dengan ATT Group selaku Authorized Global Partner Alibaba.com di Indonesia. Kerja sama juga meliputi pelatihan pemasaran online dalam Alibaba serta pertukaran data dan informasi dalam e-Smart IKM.

Berdasarkan data Sensus Ekonomi tahun 2016 dari Badan Pusat Statistik, IKM berjumlah 4,4 juta unit usaha, atau sekitar 99 persen dari seluruh unit usaha industri. Sektor industri mikro, kecil, dan menengah menyerap 10,5 juta tenaga kerja, atau sekitar 65% tenaga kerja sektor industri secara keseluruhan.

Gati berharap program e-Smart IKM akan memacu para pelaku usaha supaya tidak tertinggal dalam tren transaksi online dalam situs jual beli. "Sehingga, semakin banyak produk-produk IKM lokal yang kompetitif dan banyak mengisi di pasar e-commerce,” ujarnya.

(Baca: Tokopedia Resmikan Official Store, Kurasi Lebih 2.000 Toko Pilihan)

Tahun ini, program Go-Digital untuk e-Smart telah diselenggarakan di Semarang, Bogor, dan Surabaya yang masing-masing wilayah dihadiri sebanyak 1.000 pelaku IKM. Acara ini dikemas dalam konsep pameran, talkshow, dan workshop.

Head of Government Relations Shopee, Radityo Triatmojo pun menyatakan dukungan dalam pengembangan IKM nasional melalui pemanfaatan platform e-commerce. “Tahun 2018, lebih dari 20 kota di Indonesia, kami telah memberikan sesi kelas edukasi pada workshop e-Smart IKM,” kata Radityo.

Dia menambahkan, Shopee telah mengumumkan peluncuran program ekspor Kreasi Nusantara dari Lokal ke Global untuk mendukung pertumbuhan IKM melalui e-commerce. Dalam platform, terdapat sekitar 25 ribu produk lokal, pesanan pun meningkat lebih dari delapan kali lipat.

Reporter: Michael Reily