Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) melakukan riset mengenai keberlanjutan perusahaan e-commerce di Indonesia. Hasilnya, sekitar 60 % responden mengatakan setuju bahwa perusahaan industri yang sudah berkiprah lebih dari 10 tahun dianggap lebih meyakinkan daripada perusahaan baru.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung mengatakan, perusahaan e-commerce membutuhkan kepercayaan konsumen sebagai kunci utama menuju ketahanan dan keberlanjutan suatu perusahaan.
Lamanya usia e-commerce menjadi salah satu bahan pertimbangan yang penting bagi konsumen dalam menggunakan jasa mereka. “Bukan sekadar percaya, tapi merasa begitu nyaman ketika harus bertransaksi melalui platform digital,” ujar Ignatius saat ditemui di Menteng, Jakarta, Selasa (26/2).
Poin lainnya yang diyakini responden sebagai kunci keberlanjutan suatu perusahaan, yakni pengembangan komunitas yang difasilitasi oleh perusahaan e-commerce. Sekitar 90 % responden setuju akan hal tersebut. Kemudian, sekitar 95 % responden menilai bahwa inovasi merupakan alasan perusahaan dapat bertahan.
(Baca: Suntikan Modal Unicorn Selamatkan Investasi Indonesia)
Sementara itu, Dewan Konsultasi idEA Hendrik Tio menilai, e-commerce saat ini belum mencapai titik maksimal dalam mengembangkan usaha. Namun dengan konsep keberlanjutan, Hendrik optimis perusahaan e-commerce dapat menentukan sendiri kemampuannya bertahan atau tidak dalam beberapa waktu ke depan.
Lebih lanjut pria yang juga merupakan Founder dan CEO Bhinneka ini menjelaskan upaya yang harus dilakukan agar perusahaan dapat tetap bertahan di tengah kompetisi marketplace yang sengit.
“Kita harus terus berinovasi dan berkembang, misalnya secara teknologi kita bisa kolaborasi dengan pemain lain. Hal ini akan menjadikan kita lebih berkembang dan sustainable,” ujar Hendrik.
Adapun, Bhinneka telah berdiri selama 26 tahun semenjak perusahaan tersebut didirikan pada 1993. Sementara Bhinneka mulai merambah bisnis secara online pada 1999.
(Baca: Tokopedia Bantah Adanya Kebocoran Data Pengguna)
Sebagai informasi, riset ini dilakukan terhadap anggota idEA dan konsumen e-commerce dengan rata-rata umur 34 tahun dan sebagian besar menetap di Jabodetabek. Responden yang dipilih merupakan pengguna e-commerce yang aktif melakukan pembelian secara online, yakni antara 2 hingga 7 kali dalam satu bulan.