Bukalapak Luncurkan Pusat Kecerdasan Buatan di Bandung

Bukalapak
Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky; Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir; Rektor Institut Teknologi Bandung Kadarsyah Suryadi di Bandung, Jumat (1/2).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
1/2/2019, 13.54 WIB

Bukalapak bekerja sama dengam Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka pusat inovasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan komputasi awan (Cloud Computing) di Bandung. Pusat riset ini disediakan untuk mahasiswa, dosen, dan peneliti Indonesia, khususnya di ITB.

Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan, perusahaannya merupakan unicorn pertama yang mendirikan pusat inovasi untuk riset dan pengembangan bagi mahasiswa. Unicorn adalah sebutan bagi startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar.

Menurutnya, tantangan bagi perusahaan teknologi saat ini adalah mencari talenta di bidang AI. "Kami bersama ITB membangun laboratorium riset AI pertama di Indonesia yang dapat memberdayakan talenta lokal untuk mengembangkan kapasitasnya di Tanah Air," kata Zaky yang juga alumni ITB dalam siaran pers, Jumat (1/2).

Padahal AI merupakan teknologi yang berkaitan erat dengan revolusi industri 4.0. Untuk itu, Bukalapak dan ITB menaruh perhatian yang sangat tinggi terhadap AI, karena memiliki peran yang signifikan untuk perkembangan industri dan kegiatan operasional perusahaan di masa mendatang.

(Baca: Unicorn Dikuasai Asing, Rudiantara: Untungnya Tetap untuk Indonesia)

"Kedepan, kami berencana membangun research & development di beberapa daerah seperti Medan, Yogyakarta dan Surabaya untuk memberdayakan talenta terbaik di daerah tersebut," kata Zaky.

Teknologi AI saat ini telah berkontribusi banyak dalam bisnis e-commerce seperti Bukalapak. Ia mengatakan, AI meningkatkan performa bisnis Bukalapak. Teknologi AI dikembangkan untuk membantu operasional perusahaan, seperti mengenali karakteristik pengguna yang berkunjung ke situs dan aplikasi Bukalapak.

Di samping itu, AI membantu pengguna Bukalapak dengan memberikan rekomendasi terkait produk yang dibutuhkan. Alhasil, pengguna tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mencari barang sesuai dengan kebutuhan.

Menurut dia, AI juga sangat membantu meningkatkan kinerja tim customer services dalam menyelesaikan keluhan pelanggan. Selain itu, AI dapat mencegah terjadinya penipuan yang dapat menimpa para pengguna Bukalapak.

(Baca: Tak Mau Seperti Amazon, Tokopedia Pilih Rangkul UMKM)

Salah satu inovasi Bukalapak dalam hal AI adalah layanan peminjaman sepeda dari aplikasi Bukalapak atau BukaBike. Layanan ini merupakan generasi baru bike-sharing tanpa menggunakan sistem docking melainkan menggunakan sistem kode Quick Response (QR) melalui aplikasi.

Layanan ini dilengkapi dengan smart lock dan solar panel technology. Solar panel akan berfungsi untuk charging smart lock saat sepeda terpapar sinar matahari. Layanan ini sudah beroperasi sejak 7 Januari di ITB.

Rektor Institut Teknologi Bandung Kadarsah Suryadi berharap, kerja sama ini memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa di bidang teknologi dan inovasi kewirausahaan, serta dapat memberdayakan talenta teknologi terbaik dari dalam negeri. 

Reporter: Desy Setyowati