Kriterianya, Bukalapak mencari talenta yang mempunyai kedekatan visi dan misi. Selain itu, talenta tersebut harus memiliki kompetensi yang menunjang pengembangan Bukalapak. "Kami berharap semakin banyak diaspora Indonesia yang terinspirasi untuk kembali dan membangun bangsa. Salah satunya dengan berkarya di perusahaan Indonesia,” ujarnya.
Untuk menggaet diaspora, Bukalapak juga bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di berbagai negara untuk melaksanakan kampanye #BukaJalanPulang. Untuk itu, Bukalapak juga rutin menggelar program terkait teknologi di Indonesia.
(Baca: Rudiantara Desak Unicorn Segera IPO sebelum Membesar Jadi Decacorn)
Salah seorang mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Tokyo Institute of Technology Titani pun tertarik untuk bekerja di perusahaan Indonesia. "Mungkin, Indonesia masih punya banyak kekurangan dibanding negara lain. Tetapi setelah mendengar presentasi dari Bukalapak, membuat saya ingin berkontribusi untuk membangun Indonesia dan percaya jika Indonesia masih bisa berkembang lagi," ujarnya.
Sebelumnya, Associate Vice President of Engineering Bukalapak Ibrahim Arief menargetkan perusahaannya memiliki 1.000 teknisi hingga akhir 2018. Untuk itu, Bukalapak membangun empat pusat riset dan pengembangan (research and development/R&D) di Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Medan.