Platform e-commerce business to business asal Tiongkok, Jumore, berkomitmen untuk membantu ekspor Indonesia ke Tiongkok dan negara lain. Petinggi Jumore Group mendekati pengusaha dan pemerintah akhir pekan lalu.
"Kami melihat pasar Indonesia potensial, namun untuk ekspor kebanyakan masih melalui perantara," kata Director of International Affairs Jumore Group Ines kepada Katadata di Tangerang, Jumat (26/10) lalu.
Menurutnya, produk unggulan Indonesia seperti batu bara dan minyak kelapa sawit ramai peminat pada situs www.jumoreglobal.com. Selain itu, produk pertanian Indonesia juga menunjukkan permintaan yang besar.
Ines menjelaskan, sudah ada beberapa perusahaan dan produk asal Indonesia yang terdaftar dalam platform Jumore. Tanpa menyebut nilai dan volume, ia menyatakan bahwa permintaan kopi asal Indonesia menunjukkan kenaikan hingga 40% tahun lalu. Selain itu, produk seperti kacang-kacangan dan buah tropis juga menarik para importir Tiongkok.
(Baca juga: Didominasi Transaksi Investasi, TEI 2018 Cetak Transaksi Rp126,7 T)
Jumore mencatatkan transaksi senilai US$ 285 miliar dari 127 negara dan seluruh provinsi Tiongkok pada 2017. Jumore sendiri baru terbentuk tahun 2015."Sejak awal, pertumbuhan kami bisa mencapai tiga kali lipat," ujar Ines.
Menurutnya, pembeda Jumore dengan platform lain adalah akses pada rantai pasok yang memungkinkan untuk fasilitas logistik hingga pendanaan perusahaan. Secara global, Jumore memiliki 1 juta pengguna korporasi dengan basis data lebih dari 50 juta usaha.
Sementara, dalam situs resmi Jumore, Chairman Jumore Eric Lu menyatakan bahwa perusahaannya juga akan memfasilitasi masuknya produk asal Tiongkok ke pasar Indonesia.
Beberapa petinggi Jumore pun mendatangi Trade Expo Indonesia 2018 untuk menggaet dukungan pemerintah. Pada Kamis, 25 Oktober 2018 lalu, Jumore juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun memberikan apresiasi untuk dukungan ekspor kepada inovasi teknologi yang memudahkan para pelaku usaha. "Kami sangat perlu untuk promosi dan penjualan," kata Enggar.
(Baca juga: Merek Elektronik Dunia Makin Gencar Pasarkan Produk Lewat E-Commerce)
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto menyatakan, platform digital asing biasanya hanya menawarkan sedikit produk Indonesia. Dia juga meminta supaya ada penguatan industri nasional. "Jangan sampai produk mereka yang masuk lebih banyak," ujar Yugi.