Generasi milenial telah mendominasi perusahaan-perusahaan di bidang teknologi, termasuk e-commerce. Di Shopee misalnya, 90% dari total 1.600 karyawannya merupakan generasi milenial atau lahir antara tahun 1980-1996.
Yang menarik, 60% dari jabatan di posisi puncak (top management level) pun diisi oleh milenial, bahkan ada yang di bawah 30 tahun. "Itu merata di seluruh departemen," kata Head of Human Resource Shopee Indonesia Jenie Simon saat diskusi bertajuk 'Working with Millennials' di kantornya, Jakarta, Rabu (18/7).
Ia menyampaikan, generasi milenial paling banyak menempati divisi operasional dan pemasaran. "Karena kami perusahaan e-commerce sangat membutuhkan teknologi, sementara generasi milenial sangat melek teknologi," ujarnya.
Guna meminimalisir perselisihan akibat perbedaan kebiasaan antargenerasi, Shopee rutin melakukan pelatihan kepada seluruh karyawan di seluruh level setiap enam bulan sekali. Pelatihan itu melingkupi banyak hal seperti soft skill, hard skill, hingga terkait divisi masing-masing.
(Baca juga: Pemerintah Akan Wajibkan Barang E-Commerce Kantongi SNI)
Marketing Manager Shopee Indonesia Monica Vionna menambahkan, 70% dari 2 juta penjual yang tergabung di Shopee pun generasi milenial. Kebanyakan dari mereka berjualan produk-produk fesyen, elektronik, perlengkapan bayi dan anak, juga kebutuhan sehari-hari. "Ada yang membuka lima toko di Shopee. Tantangannya, mengimbau mereka konsisten menjaga peforma," ujarnya.
Walaupun demikian, Shopee tetap merekrut generasi di luar milenial supaya bisa menyesuaikan produk dan layanan dengan konsumen yang belum terpapar teknologi. Apalagi, Shopee kini sudah menyasar 515 kabupaten/kota di Indonesia.
Penulis buku 'Generasi Langgas: Millenial Indonesia' Yori Sebastian menyampaikan, sebanyak 50% penduduk dari usia produktif di Indonesia merupakan generasi milenial. Makanya, ia tak heran bila beberapa di antaranya menduduki jabatan tinggi di perusahaan-perusahaan besar, karena jumlahnya lebih besar ketimbang generasi lain.
(Baca juga: Tren Makan Milenial Peluang Bisnis Buat Restoran Cepat Saji)
Toh, berdasarkan kajian yang ia lakukan, tidak semua generasi millenal menduduki jabatan tersebut secara instan. "Tetap ada proses tapi lebih cepat karena terbantu oleh teknologi," kata dia. Hanya saja, gaji bukan menjadi satu-satunya penentu produktivitas generasi milenial. Faktor psikologi seperti prinsip dan penghargaan juga jadi pertimbangan generasi ini.