Generasi Milenial Dominasi Jabatan Tertinggi di Shopee

ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Chief Executive Officer Shopee Chris Fang (tengah kiri), Head Of Operations Shopee Handhika Jahja (tengah kanan), Vice President Consumer Deposit Bank Mandiri Anki Tienannsari (kanan) dan aktor Gading Marten (kiri) meresmikan promosi aplikasi mobile belanja \"Shopee\" di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (26/9).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
18/7/2018, 18.55 WIB

Marketing Manager Shopee Indonesia Monica Vionna menambahkan, 70% dari 2 juta penjual yang tergabung di Shopee pun generasi milenial. Kebanyakan dari mereka berjualan produk-produk fesyen, elektronik, perlengkapan bayi dan anak, juga kebutuhan sehari-hari. "Ada yang membuka lima toko di Shopee. Tantangannya, mengimbau mereka konsisten menjaga peforma," ujarnya.

Walaupun demikian, Shopee tetap merekrut generasi di luar milenial supaya bisa menyesuaikan produk dan layanan dengan konsumen yang belum terpapar teknologi. Apalagi, Shopee kini sudah menyasar 515 kabupaten/kota di Indonesia.

Penulis buku 'Generasi Langgas: Millenial Indonesia' Yori Sebastian menyampaikan, sebanyak 50% penduduk dari usia produktif di Indonesia merupakan generasi milenial. Makanya, ia tak heran bila beberapa di antaranya menduduki jabatan tinggi di perusahaan-perusahaan besar, karena jumlahnya lebih besar ketimbang generasi lain.

(Baca juga: Tren Makan Milenial Peluang Bisnis Buat Restoran Cepat Saji)

Toh, berdasarkan kajian yang ia lakukan, tidak semua generasi millenal menduduki jabatan tersebut secara instan. "Tetap ada proses tapi lebih cepat karena terbantu oleh teknologi," kata dia. Hanya saja, gaji bukan menjadi satu-satunya penentu produktivitas generasi milenial. Faktor psikologi seperti prinsip dan penghargaan juga jadi pertimbangan generasi ini.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati