Bukalapak Akan Pekerjakan 1.000 Teknisi hingga Akhir 2018

Donang Wahyu|KATADATA
Perwakilan dari pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ikut serta dalam program wisausaha sosial Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berbagi cerita dalam program bazar online #BelidanPeduli kerjasama Bank DBS dan Bukalapak di Jakarta, Selasa (3/11).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
3/7/2018, 17.10 WIB

Perusahaan e-commerce  Bukalapak tengah membangun tim riset dengan kekuatan 1.000 teknisi (engineer) hingga akhir tahun ini. Untuk bisa mencapai target itu, Bukalapak membangun empat pusat riset dan pengembangan (research and development/R&D) di Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Medan.

Associate Vice President of Engineering Bukalapak Ibrahim Arief menyebutkan, saat ini Bukalapak baru mempekerjakan 450 teknisi. "Yang akan selesai lebih dulu Bandung. Yang lainnya tahun ini juga," kata dia usai acara halal bi halal di Plataran Menteng, Jakarta, Selasa (3/7).

Pusat riset di Bandung, kata dia, akan menampung 160 teknisi. Sebanyak 60 di antaranya akan fokus pada desain produk dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Perkiraannya, kapasitas di ketiga pusat riset lainnya tak jauh berbeda. Hanya, komposisi antara teknisi umum, desain produk, dan AI akan berbeda-beda tergantung talenta yang tersedia di masing-masing wilayah.

(Baca juga: Merugi tapi Valuasinya Naik, Fenomena Bisnis Digital Indonesia)

Menurutnya, membangun pusat riset di beberapa daerah adalah salah satu cara merekrut talenta-talenta di bidang teknologi. Sebab, banyak pekerja di Indonesia yang ahli di bidang digital ini namun enggan pindah ke Jakarta yang menjadi basis Bukalapak.

Tahun depan, Bukalapak juga membuka peluang membangun pusat riset di kota-kota lainnya. Untuk menentukan kota mana yang dipilih, Bukalapak bakal menggelar acara komunitas. Nantinya, tim teknisi akan hadir guna mengisi acara sekaligus melakukan kajian terkait talenta yang bisa direkrut di wilayah tersebut.

Selain di dalam negeri, Bukalapak juga gencar merekrut talenta Indonesia yang tinggal di luar negeri. Dari 450 teknisi yang ada saat ini, 100 di antaranya merupakan mantan diaspora. "Ada dari Jepang, Amerika Serikat (AS), Australia, Inggris, Belanda, Jerman, dan yang lain," kata dia.

Penambahan teknisi ini guna mengimbangi jumlah produk yang bakal dirilis Bukalapak. Selain layanan jual beli barang, Bukalapak juga menyediakan Payment Point Online Bank (PPOB) seperti pembayaran tagihan pembiayaan, pulsa, paket data internet, token listrik, game voucher, hingga tiket perjalanan kereta api dan pesawat.

(Baca juga: Bukalapak Rilis Fitur Nonton Film Gratis dan Tanpa Kuota)

Yang terbaru, Bukalapak menyediakan fitur Live TV, BukaNonton untuk streaming film di Kereta Api, BukaReksa untuk investasi reksadana, BukaEmas terkait jual beli logam mulia, dan BukaPolling. Setidaknya, lebih dari 20 fitur tersedia di Bukalapak. 

Associate Vice President of of Product Design Bukalapak Yoel Sumitro menyampaikan, akan ada beberapa produk baru yang bakal di rilis beberapa bulan ke depan. Banyaknya peluncuran produk ini juga karena Bukalapak ingin menyasar lebih banyak konsumen.

Saat ini, 65% konsumen Bukalapak adalah laki-laki. "Konsumen perempuan mulai meningkat. Kami akan fokus di sana. Target kami 41-45% perempuan," ujar Associate Vice President of Brand Bukalapak Ari K. Wibowo.