Dorong Pertumbuhan E-Commerce, TIKI Perluas Layanan Cash on Delivery

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pekerja memilah paket barang di gudang logistik TIKI di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
28/11/2017, 18.41 WIB

PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) memperluas layanan Cash on Delivery/CoD atau pembayaran di tempat untuk di e-commerce. Tujuannya untuk memberikan kemudahan bagi pembeli dan penjual, khususnya transaksi online di era digital.

Direktur Komersial TIKI Rocky Nagoya menyatakan, layanan CoD secara tidak langsung dapat memberikan perlindungan terhadap pembeli. Sebab, pembeli dapat mengetahui kualitas barang sebelum membayarnya.

“Layanan CoD tidak hanya menjangkau kota besar, TIKI mencakup jangkauan di seluruh Indonesia,” kata Rocky dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (28/11).

Untuk mendapat layanan CoD, para pelaku usaha e-commerce harus lebih dulu mendaftarkan akun korporasinya. Namun, demi keamanan, transaksi melalui sistem CoD dibatasi dengan harga barang maksimal Rp 3 juta.

Nantinya, dalam bertransaksi, penjual dan pembeli harus lebih dulu sepakat pembayaran akan dilakukan secara CoD. Sehari setelahnya, kurir TIKI bakal menjemput barang pesanan dari penjual dan mengantarkan ke pembeli.

(Baca juga:  Dorong Ekspor UKM, Lazada Kembangkan Logistik Asia Tenggara)

Jika pembeli setuju dengan kualitas barang yang dipesannya, ia akan membayar melalui kurir. Kemudian, melalui mekanisme logistik, kurir TIKI akan kembali menyampaikan dana tersebut ke penjual.  Sebaliknya, kalau ternyata kualitas barang tidak sesuai dengan keinginan pembeli, barang akan dikembalikan lagi kepada penjual.

Rocky mengungkapkan layanan CoD hanya dimiliki TIKI dalam skala nasional. Oleh karena itu, ekspansi station dan sales counter dibangun secara besar-besar.

Sementara, Direktur Pelaksana TIKI Tomy Sofhian mengungkapkan, jangkauan jaringan dan pemasaran TIKI bakal dikembangkan ke luar Jakarta. “Dengan penambahan station dan sales counter, kelancaran distribusi dan pengiriman ke konsumen juga akan semakin baik,” ujar Tomy.

Rencananya, TIKI akan menambah 20 sales counter di Jakarta pada Desember 2017. Sebelumnya, TIKI juga sudah memiliki 31 sales counter. Hingga Juni 2018, targetnya akan bertambah sampai 200 sales counter baru.

Tidak hanya di Jakarta, pengembangan sistem logistik di daerah lainnya juga akan didorong. Menurut Tomy, strategi bisnis yang sudah ada akan ditambah pada 2018. “Sehingga dapat terus melayani seluruh masyarakat Indonesia dengan aman dan tepat waktu,” tuturnya.

Reporter: Michael Reily