Cegah Covid-19, Amazon Gunakan Kamera AI Pantau Jarak Antar Pekerja

Ken Wolter|123RF.com
Ilustrasi, gedung Amazon di Santa Clara, California, Amerika Serikat. Amazon menggunakan teknologi AI untuk menerapkan jaga jarak antar pekerja demi mencegah penyebaran Covid-19.
17/6/2020, 09.59 WIB

Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat (AS) Amazon meluncurkan sistem teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mencegah penularan Covid-19. Sistem tersebut juga diterapkan untuk memantau jaga jarak fisik antar pekerja di kantor dan gudang milik perusahaan.

Sistem yang disebut 'Distance Assistant' itu akan menggabungkan kemampuan monitor, sensor, dan kamera berkemampuan AI. Dengan kemampuan AI tersebut, kamera akan mengidentifikasi lalu lintas pekerja.

Monitor juga akan dipasang untuk memantau pekerja agar tetap berada di zona aman yang ditandai lingkaran hijau. Pekerja yang terlalu dekat dan tidak menjaga jarak akan disorot dalam lingkaran merah. 

Audio waspada akan bunyi ketika para pekerja terlalu dekat satu sama lain. Menurut memo internal perusahaan seperti dikutip dari Reuters, sistem akan diujicobakan di salah satu gudang.

"Solusi itu hanyalah salah satu dari banyak ide yang telah muncul dalam beberapa bulan terakhir," kata Vice President of Amazon Robotics Brad Porter dalam sebuah postingan blog dikutip dari The Verge pada Selasa (16/6).

(Baca: Amazon Larang Polisi Pakai Teknologi Rekognition Imbas Kematian Floyd)

(Baca: Bos Amazon Diramal Jadi Triliuner Pertama dengan Kekayaan Rp 14.900 T)

Amazon juga menerapkan open-sourcing untuk teknologi tersebut. Dengan begitu, perusahaan lain memungkinkan mereplikasi dan menggunakan perangkat ini di berbagai lokasi.

Selain itu, Amazon berencana membangun laboratorium diagnostik Covid-19. Sumber CNBC Internasional yang mengetahui rencana tersebut mengatakan laboratorium itu akan didirikan di Sunnyvale, California, dan Kentucky. 

Fasilitas ini bakal berfungsi untuk menganalisis beberapa sampel hasil uji Covid-19 pada pekerja gudang Amazon.  Perusahaan memang berencana menggelar jutaan tes Covid-19 sepanjang musim panas.

Langkah Amazon menerapkan teknologi AI dan lab diagnostik merupakan tanggapan atas berbagai kritik yang menimpa perusahaan besutan Jeff Bezos itu. Perusahaan dianggap menghiraukan keselamatan karyawannya saat bekerja di gudang. 

Pasalnya, hampir 600 karyawannya positif terinfeksi virus corona hingga pertengahan Mei 2020. Bahkan, enam di antaranya meninggal dunia.

Tiga karyawan pun menggugat Amazon ke pengadilan federal di Brooklyn, New York, beberapa waktu lalu (4/6). Sebab, pegawai yang terinfeksi Covid-19 menularkan virus ke keluarganya hingga meninggal dunia. 

Selain Amazon, perusahaan lain juga mengandalkan teknologi untuk menerapkan jaga jarak saat bekerja di kantor (Work From Office/WFO). Pekerja di beberapa startup memakai gelang atau liontin yang mendapat sinyal bluetooth. Alat akan mengeluarkan bunyi yang berarti mengingatkan pekerja untuk tidak terlalu dekat.

(Baca: Amazon Ancam Pecat Pegawai yang Langgar Pembatasan Sosial Saat Pandemi)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan