Perusahaan e-commerce asal Singapura, Lazada Group menggandeng aktor Korea Selatan, Lee Min Ho sebagai duta merek (brand ambassador) dalam rangka pesta diskon 11.11. Ini menambah daftar korporasi perdagangan online yang menggaet selebritas asal Negeri Ginseng.
Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Group Mary Zhou menilai, Lee Min Ho sangat selaras dengan tipe konsumen perusahaan. “Kepribadiannya penuh semangat, optimistis dan selalu positif,” kata dia dikutip dari siaran pers, Kamis (15/10).
Lee Min Ho juga memiliki banyak penggemar di Asia Tenggara. “Kami terus memberikan inspirasi dan mendorong konsumen untuk mengejar impian seperti yang dilakukan oleh Lee Min Ho dalam kariernya,” ujar dia.
Sedangkan 11.11 merupakan festival belanja tahunan terbesar bagi Lazada. Pada acara yang sama tahun lalu, e-commerce ini bahkan menawarkan 80 juta promosi berupa diskon hingga gratis ongkos kirim.
“Setahun ini dipenuhi dengan berbagai ketidakpastian. Kami ingin mewujudkan impian banyak konsumen melalui sosok regional brand ambassador ini (Lee Min Ho),” kata Zhou.
Berdasarkan data Statista, Lee Min Ho menempati urutan teratas sebagai selebritas Korea Selatan terpopuler di Facebook per September 2020. Jumlah pengikut media sosialnya mencapai 17,9 juta.
Lee mulai mengikuti audisi dan mendapatkan peran kecil di beberapa drama televisi seperti Nonnstop 5 dan Recipe of Love. Kemudian, ia memulai debutnya secara resmi melalui serial EBS, Secret Campus pada 2003.
Namanya semakin dikenal saat membintangi drama Boys Over Flowers pada 2009. Yang terbaru, Lee bermain di drama The King: Eternal Monarch pada awal 2020. Ini menjadi drama pertamanya setelah menuntaskan wajib militer pada April 2019.
Selain Lazada, Shopee gencar menggaet selebritas asal Korea Selatan. Pada tahun lalu, e-commerce asal Singapura ini menggandeng Red Velvet, GOT7, ITZY, GFriend, dan Blackpink.
Lazada beroperasi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan Shopee beroperasi di keenam negara yang sama, ditambah Taiwan dan Brasil.
Shopee juga gencar memberikan promosi setiap bulan sejak Februari lalu. Nama program juga disesuaikan dengan waktu dan barang yang dipromosikan, seperi 2.2 Men Sale, 3.3 Fashion Sale hingga yang terbaru 10.10 Brands Festival.
Dengan banyaknya promosi, jumlah pesanan bruto yang masuk ke platform Shopee tumbuh 150,1% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 615,9 juta pada kuartal II.
Nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV) pun meningkat 109,9% yoy menjadi US$ 8 miliar atau Rp 118,8 triliun. Transaksi ini berdasarkan operasional Shopee di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Taiwan, dan Brasil.
Di Tanah Air, pesanannya lebih dari 260 juta selama April-Juni. Transaksi per hari rata-rata 2,8 juta lebih, meningkat 130% yoy.
Meski transaksinya melonjak, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA Shopee yang disesuaikan negatif US$ 305,5 juta. Kerugian ini meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu, yang hanya US$ 248,3 juta.
Namun kerugian EBITDA yang disesuaikan per pesanan turun 50,5% yoy menjadi US$ 0,5.
Meski begitu, berdasarkan data iPrice, jumlah kunjungan per bulan ke platform Shopee di Indonesia melampaui Tokopedia sejak kuartal akhir tahun lalu. Ini tecermin pada Databoks di bawah ini:
Tokopedia juga menggandeng selebritas asal Negeri Ginseng yakni Bangtan Sonyeondan atau BTS. Unicorn Tanah Air ini menghadirkan BTS dalam malam perayaan festival belanja bulanan Waktu Indonesia Belanja (WIB) pada Juli lalu.
Acara itu ditonton satu dari empat penonton televisi di seluruh Indonesia, menurut data Nielsen per 30 Juli berdasarkan 11 kota. Selain itu, dilihat lebih dari satu juta kali melalui kanal video streaming Tokopedia Play.
Selama dua jam acara berlangsung, Tokopedia dikunjungi hampir lima juta kali. Keterlibatan BTS juga menjadi topik populer (trending topic) di media sosial saat itu.
Tokopedia berfokus pada lima hal untuk mendorong perkembangan bisnis. Kelimanya yakni memperkuat fondasi, fokus pada kebutuhan konsumen, memperluas pemanfaatan data, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dan menjalankan kerangka kerja yang optimal secara finansial.