Lazada: Omzet Penjual Naik 3 Kali Lipat saat 11.11 dan 12.12 2020

instagram/@actorleeminho
Lee Min Ho menjadi brand ambassador Lazada
6/10/2021, 17.48 WIB

Lazada mencatat, omzet penjual meningkat tiga kali lipat selama festival belanja seperti 11.11 dan 12.12 tahun lalu. E-commerce ini pun memberikan empat tips kepada mitra pedagang memanfaatkan pesta diskon untuk mendongkrak transaksi.

SVP Traffic Operations and Sellers Engagement Haikal Bekti Anggoro mengatakan, festival belanja juga meningkatkan tingkat kunjungan atau traffic 2,5 kali lipat. Tingkat konversi produk naik dua kali lipat.

Sedangkan penjual yang tidak mengikuti festival belanja, omzet hanya naik 1,2 kali lipat. Sedangkan traffic dan tingkat konversi stagnan.

"Ini kampanye spesial. Penjual akan dapatkan keuntungan apabila bergabung. Omzet terus meningkat saat kampanye ini," kata Haikal saat konferensi pers virtual, Rabu (6/10).

Perusahaan pun memberikan empat tips kepada penjual untuk mendongkrak transaksi saat festival belanja:

1. Fokus memberikan promo gratis ongkir atau ongkos kirim

Sebab, menurutnya konsumen di Indonesia paling tertarik dengan promo gratis ongkir. "Ketika sudah ada tanda gratis ongkir, semakin besar peluang produk dibeli konsumen," kata Haikal.

2. Menciptakan produk jagoan

Produk tersebut akan menjadi magnet peningkatan trafik. Menurutnya, produk jagoan mesti mempunyai harga harian yang kompetitif.

3. Selalu menjaga konversi toko

Penjual mesti memantau produk apa yang paling diminati konsumen. "Intip pesaing juga yang laris produknya apa? Barang yang naik daun apa? Lalu tawarkan promo," ujarnya.

4. Sisihkan waktu untuk hal mendasar

Haikal mencontohkan, membuat produk baru, memperbaiki tampilan produk lama, serta menjaga performa operasional.

Berdasarkan riset perusahaan penyedia layanan periklanan digital The Trade Desk, brand juga harus memanfaatkan momen festival belanja untuk meningkatkan transaksi. Sebab, transaksi konsumen meningkat selama periode ini.

Sebanyak 42% dari 2.000 lebih responden di Indonesia merencanakan belanja dan bertransaksi saat pesta diskon. Namun, persentase konsumen impulsif atau tanpa perencanaan juga meningkat dari 14% menjadi 26% saat festival belanja.

"Ini kesempatan bagi para pengiklan dan brand untuk membuat strategi branding secara kuat saat festival belanja," ujar Country Manager The Trade Desk Indonesia Florencia Eka saat konferensi pers virtual, pada Agustus (19/8).

Sebelumnya, riset Kredivo dan Katadata Insight Center (KIC) juga mengungkapkan, bahwa festival belanja seperti Harbolnas 12.12, Single’s Day 11.11 dan Super Shopping Day 9.9 telah mendongkrak transaksi e-commerce. Rinciannya, Harbolnas 5,3 kali lipat dibandingkan hari biasa, 11.11 3,7 kali, dan 9.9 hingga 3,1 kali.

"Konsumen mengambil keuntungan dari promosi yang ditawarkan pada hari-hari (festival belanja) tersebut," demikian dikutip dari riset yang diluncurkan Agustus tahun lalu (4/8). 

Ada empat kategori produk yang paling banyak dibeli selama periode pesta diskon yakni fashion, aksesoris, kecantikan dan kesehatan. Porsi penjualan produk-produk ini bisa mencapai 50% dari total transaksi.

Secara keseluruhan, produk busana dan kecantikan merupakan yang paling banyak dibeli sepanjang tahun lalu. Rinciannya, porsi penjualan produk fashion 30% dan kecantikan 16% dari total transaksi.

Laporan McKinsey & Company yang berjudul 'The State of Fashion 2019' menyebutkan, konsumen ingin produk fashion dan kecantikan terbaru di platform e-commerce dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu, kedua produk ini diburu saat festival belanja.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan