Bukalapak Buat Platform Belajar Jualan Online - Teknologi Cloud Gratis

Bukalapak
Bukalapak meluncurkan Akademi Jagoan pada Senin (20/12/2021)
Penulis: Desy Setyowati
20/12/2021, 15.57 WIB

Bukalapak dan Microsoft meluncurkan platform pembelajaran Akademi Jagoan pada hari ini (20/12). Di dalamnya tersedia beragam materi terkait berjualan online hingga teknologi komputasi awan (cloud).

“Program ini bertujuan membuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas dalam mengelola bisnis. Ini juga komitmen Bukalapak dalam mendukung literasi digital di Indonesia,” kata Komisaris Utama Bukalapak Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual, Senin (20/12).

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menambahkan, perusahaan telah menggelar lebih dari 200 kelas online dan diikuti oleh 24 ribu lebih peserta. Sebelum ada pandemi corona, e-commerce ini juga mengadakan pelatihan langsung atau offline di 142 titik di daerah.

Namun, Bukalapak menilai bahwa beberapa peserta kesulitan mengikuti kelas online yang digelar bersamaan. Oleh karena itu, unicorn ini menggaet Microsoft untuk membuat Akademi Jagoan.

“Sebelumnya dua minggu sekali. Namun ada pedagang warung yang kesulitan. Akademi Jagoan ini bisa on-demand, sehingga bisa diakses kapan saja,” ujar Rachmat.

Chief Partnership Officer Microsoft Indonesia Linda Dwiyanti menyampaikan, pelaku usaha, termasuk UMKM perlu mempelajari perubahan perilaku konsumen di tengah pandemi corona. “Melalui Akademi Jagoan by Bukalapak, mitra dapat mengasah keterampilan supaya bisa menyesuaikan kebutuhan bisnis dengan pelanggan,” katanya.

Materi yang tersedia di platform Akademi Jagoan by Bukalapak tersedia gratis untuk umum maupun mitra penjual. “Kami target bisa menjangkau sebanyak mungkin waga Indonesia,” ujar Linda.

Microsoft pun bekerja sama dengan 15 universitas hingga Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menyediakan pelatihan.

Bukalapak juga mempunyai program magang bersertifikat bernama Cakrawala. Ini menyasar mahasiswa agar mendapatkan pengalaman bekerja di berbagai bidang, seperti business intelligence, data science hingga software development.

Program Bukalapak itu terintegrasi dengan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yakni Kampus Merdeka. Kemendikbud Ristek meluncurkan Kampus Merdeka untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa memilih mata kuliah yang akan mereka ambil secara bebas.

Kemudian, perusahaan mengembangkan pusat penelitian dan pengembangan alias research and development (R&D). Di sini, engineer melakukan riset teknologi untuk pengembangan bisnis, seperti teknologi pencatatan keuangan yang berguna bagi UMKM di Mitra Bukalapak.

Pembentukan Akademi Jagoan dan Cakrawala bertujuan mengatasi defisit talenta digital di Indonesia. McKinsey dan Bank Dunia memperkirakan bahwa Nusantara kekurangan sembilan juta pekerja digital hingga 2030. Ini artinya, ada kebutuhan 600 ribu pegiat digital per tahun.

Riset Amazon Web Services (AWS) dan AlphaBeta juga menunjukkan, hanya 19% dari seluruh angkatan kerja di Indonesia yang mempunyai keahlian di bidang digital. Padahal, Nusantara butuh 110 juta talenta digital baru untuk mendukung ekonomi pada 2025.