Survei perusahaan riset asal Prancis, Ipsos, menunjukkan bahwa Shopee menjadi e-commerce paling banyak digunakan di Indonesia. Capaian Shopee itu terdorong oleh kinerja ciamik saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) dan strategi menggaet usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ipsos melakukan survei secara daring/online dengan melibatkan 1.000 responden berusia 18 - 35 tahun. Survei digelar tidak hanya di kota tier 1 seperti Jakarta dan kota-kota besar lainnya, tetapi juga di kota-kota tier 2 dan tier 3.
Country Service Line Group Leader, Observer, Customer Experience & Channel Performance, Ipsos Indonesia Andi Sukma mengatakan, Ipsos melakukan survei untuk menilai penggunaan tiga e-commerce, yakni Shopee, Tokopedia, dan Lazada di masyarakat.
"Kami menggunakan empat indikator dalam menilai, yakni brand use most often (BUMO), top of mind, penetrasi konsumen, dan nilai transaksi," kata Andi dalam siaran pers, hari ini (3/2).
Hasilnya, Shopee menguasai semua indikator mengalahkan Tokopedia dan Lazada. Pada indikator BUMO, 54% responden menggunakan Shopee. Kemudian Tokopedia (30%) dan Lazada (13%).
Pada indikator top of mind, 54% responden menilai Shopee sebagai e-commerce yang paling diingat. Kemudian Tokopedia (27%) dan Lazada (12%).
Untuk penetrasi pasar, 41% responden memilih Shopee. Kemudian Tokopedia (34%) dan Lazada (16%). Sedangkan pada nilai transaksi, Shopee mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi 40%, Tokopedia 30% dan Lazada 16%.
Ipsos menilai, Shopee menjadi e-commerce paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia terdorong oleh kinerja moncer Harbolnas 2021. 60% responden memilih Shopee saat hari puncak Harbolnas. Kemudian Tokopedia (26%) dan Lazada (11%).
Laporan internal Shopee tahun lalu juga menunjukkan adanya peningkatan kunjungan enam kali lipat selama Harbolnas dibandingkan hari biasa. E-commerce bernuansa oranye ini juga mencatatkan lebih dari 850 juta voucer diklaim selama Harbolnas 2021.
"Tahun ini menjadi tahun percepatan digitalisasi. Memasuki 2022, kami berharap dapat membantu lebih banyak pembeli," kata Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto dalam siaran pers, tahun lalu (13/12/2021).
Selain Harbolnas, Shopee gencar menggaet UMKM. Survei Ipsos menunjukkan 44% responden memilih Shopee sebagai e-commerce yang memiliki peran terbesar dalam penyediaan edukasi, penyaluran dana, dan logistik bagi UMKM. Kemudian Tokopedia (35%) dan Lazada (10%).
Sebanyak 55% responden juga menilai Shopee membantu UMKM memasarkan produknya dari lokal hingga ke pasar global.
Di sisi lain, laporan iPrice tahun lalu menunjukkan bahwa Tokopedia berhasil mengalahkan Shopee. Tokopedia menjadi e-commerce paling banyak dikunjungi pada kuartal II dan III 2021.
Jumlah pengunjung web bulanan Tokopedia pada kuartal III 2021 mencapai 158,1 juta kunjungan. Kemudian, Shopee dengan 134,4 juta kunjungan dan Bukalapak 30,1 juta kunjungan. Lazada menyusul dengan 27,95 juta kunjungan.
Keberhasilan Tokopedia tahun lalu seiring dengan strateginya menggaet artis Korea Selatan BTS dan Blackpink. CEO Tokopedia Wiliam Tanuwidjaja mengatakan, penunjukkan BTS dan Blackpink memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan.
"Saat kami mengajak tokoh dunia seperti BTS dan Blackpink, setiap bulan bisa world wide trending topic," ujar dia dalam Wealth Wisdom 2021: Step Up To The New Creative Economy, tahun lalu (18/9/2021).
Wiliam bercerita, BTS dan Blackpink memiliki pengaruh yang besar. Kedua grup musik asal Korea Selatan ini dapat diajak untuk mengangkat produk Indonesia di panggung dunia. "BTS itu bisa diajak misalnya, minum susu cokelat atau susu pisang khas Indonesia sehingga produk lokal dapat terangkat," katanya.