Startup asal Singapura, WeBuy mengakuisisi Chilibeli dari Indonesia. Keduanya bergerak di bidang social commerce, atau bagian dari e-commerce.
Berdasarkan laporan McKinsey, social commerce adalah platform yang memfasilitasi jual-beli produk melalui media sosial. Sedangkan e-commerce memfasilitasi transaksi, termasuk pembayaran dan pengiriman.
Nilai akuisisi Chilibeli oleh WeBuy tidak diungkapkan. Startup asal Singapura ini hanya menyampaikan bahwa akuisisi bertujuan menciptakan sinergi yang lebih kuat.
"Sumber daya Chilibeli saat ini terdiri dari group leader, pergudangan, dan staf, semuanya sinergis dengan bisnis kami," kata CEO WeBuy Vincent Xue dikutip dari Asia Tech Daily, Selasa (15/3).
Sejumlah fitur seperti obrolan dan video singkat juga akan terintegrasi antara kedua platform. Chilibeli bakal mendapatkan dukungan teknologi dari WeBuy.
Tujuan WeBuy mengakuisisi Chilibeli yakni memperluas jangkauan di pasar Indonesia. "Memungkinkan kami melayani dengan kehadiran yang lebih kuat dan manfaat kepada lebih banyak orang," kata Xue.
WeBuy pertama kali meluncur di Singapura pada Agustus 2019. Startup ini berfokus pada perdagangan komunitas.
Saat ini, WeBuy menggaet 100 ribu konsumen di Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Chilibeli juga berdiri pada 2019. Setahun kemudian, startup ini memperoleh pendanaan seri A US$ 10 juta atau sekitar Rp 157 miliar dari investor asal Amerika Serikat (AS) Lightspeed.
Perusahaan rintisan itu memanfaatkan teknologi untuk menghubungkan petani, pemasok hingga konsumen. Di Indonesia, Chilibeli bersaing dengan Kedai Sayur, TaniHub, dan Sayurbox.
Dari sisi bisnis, Chilibeli menjalankan model perdagangan sosial, serupa dengan Evermos yang didukung Jungle Ventures. Startup ini menyediakan insentif kepada individu yang menjual berbagai produk muslim di aplikasi pemesanannya.
Chilibeli juga memberdayakan agen yang sebagian besar ibu rumah tangga. Mereka menciptakan nilai tambah bagi konsumen dan meningkatkan pendapatan bagi keluarga mitra.
Sejak berdiri pada Juli 2019 hingga 2020, bisnis Chilibeli rata-rata tumbuh 150% setiap bulan. Pada 2020, Chilibeli menciptakan 300 lapangan pekerjaan langsung dan ribuan lapangan pekerjaan tak langsung bagi para mitranya di Indonesia
Chilibeli juga mengembangkan layanan bernama Chilimart yang menyasar pelaku usaha mikro seperti tukang sayur hingga pemilik warung.
Commercial Manager B2B Chilimart Novel Leonardo menyampaikan, layanan itu dibuat karena permintaan bahan pokok ke pelanggan individu meningkat saat pandemi virus corona.
"Permintaan semakin tinggi, maka kami investasi lebih. Kami sediakan barang lebih lengkap agar bisnis lebih canggih,” kata Novel saat konferensi pers virtual pada 2020.