Bukalapak Buat Tim di Korea Selatan, Sediakan E-Commerce?

ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Karyawan menunjukkan fitur pembelian tiket Kereta Api (KA) Bandara pada aplikasi Bukalapak dengan menggunakan gawai saat perjalanan dari Stasiun BNI City menuju ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Penulis: Desy Setyowati
24/3/2022, 13.52 WIB

Bukalapak dikabarkan hadir di Korea Selatan. Ini diketahui dari akun Linked In Kim Juhee yang mengunggah soal jabatannya sebagai country manager Bukalapak di Korea.

Head of Media and Communications PT Bukalapak Tbk Fairuza Ahmad Iqbal menyampaikan, country manager di Korea bertugas mempelajari tren dan inovasi di Negeri Ginseng. “Untuk kami adopsikan pada lini bisnis,” kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (24/3).

Namun ia menegaskan bahwa Bukalapak tidak berencana ekspansi ke Korea.

“Pada dasarnya, kami selalu memonitor tren dan perkembangan industri teknologi di seluruh dunia sebagai panduan dalam mengembangkan seluruh layanan dan produk agar dapat memberi solusi bagi seluruh pengguna,” tambah dia.

Melalui akun Linked In, Kim Juhee menyampaikan terima kasih kepada CEO baru Bukalapak Willix Halim. “Saya berharap dapat bekerja sama dengan tim dan mitra Bukalapak yang sangat berbakat dan berfungsi sebagai jembatan antara kedua negara’ kata dia.

Kim Juhee sebelumnya menjabat senior account executive – specialized in IT companies and startup di Naver Cloud sejak 2017 hingga 2022. Ia juga pernah bekerja di Oracle.

Di Indonesia, Bukalapak menyediakan beragam layanan. Yang terbaru, unicorn ini bekerja sama dengan Transmart dari CT Group dan Growtheum Capital Partners meluncurkan platform belanja kebutuhan sehari-hari secara online bernama AlloFresh bulan lalu (28/2).

Willix mengatakan, AlloFresh bertujuan menghadirkan pengalaman belanja modern bagi masyarakat Indonesia. Layanan ini diharapkan semakin meningkatkan kepemimpinan Bukalapak di sektor online to offline (O2O).

Bukalapak juga menyediakan layanan agregator logistik, pencarian hunian, konsultasi hukum, teknologi finansial (fintech) hingga Agen Penjual Reksa Dana (APERD).

E-commerce itu juga sudah melantai di bursa saham Indonesia atau IPO dengan kode emiten BUKA. Mantan President Director Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, perusahaan membuka peluang ekspansi ke luar negeri setelah IPO.

Namun, pasar Indonesia tetap menjadi yang utama. "Kami berpikiran terbuka tentang ekspansi internasional," kata Rachmat dalam acara Tech in Asia Conference 2021, akhir tahun lalu (13/10/2021). Rachmat tidak menjelaskan secara detail negara mana yang menjadi target ekspansi. 

Ia menyampaikan, perusahaan merevisi misi pada tahun lalu untuk tidak membatasi diri dalam hal geografis. "Kami berpikir, mungkin ada sesuatu yang bisa dicapai di pasar internasional," ujarnya.

Sedangkan pesaingnya, Shopee merambah banyak negara. E-commerce asal Singapura ini disebut-sebut hadir di Meksiko, Brasil, dan India. Selain itu, bersiap meluncur di Polandia, Argentina, dan Spanyol.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan