Nilai transaksi bruto atau GMV Shopee US$ 47,9 miliar atau sekitar Rp 718 triliun tahun lalu. Angka ini hampir 11 kali lebih besar dibandingkan TikTok Shop US$ 4,4 miliar atau sekira Rp 66 triliun.
Momentum Works dalam laporan bertajuk ‘E-commerce Southeast Asia 2023, nilai transaksi bruto sembilan e-commerce, termasuk Shopee, Lazada, dan Tokopedia tahun lalu US$ 99,5 miliar.
Nilai GMV tersebut melonjak dibandingkan 2021 US$ 87,1 miliar dan 2020 US$ 54,8 miliar. “Nilai transaksi 2022 meningkat 1,8 kali lipat dibandingkan 2020,” demikian dikutip dari laporan, Senin (19/6).
Nilai transaksi bruto per e-commerce di Asia Tenggara selama tahun lalu, sebagai berikut:
- Shopee US$ 47,9 miliar atau sekitar Rp 718 triliun
- Lazada US$ 20,1 miliar atau sekitar Rp 301 triliun
- Tokopedia US$ 18,4 miliar atau sekitar Rp 275,9 triliun
- Bukalapak US$ 5,3 miliar atau sekitar Rp 79,49 triliun
- TikTok Shop US$ 4,4 miliar atau sekitar Rp 66 triliun
- Blibli US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 32,9 triliun
Itu artinya, GMV Shopee hampir 11 kali lipat dibandingkan TikTok Shop. Namun berdasarkan pantauan Katadata.co.id, nilai transaksi bruto TikTok Shop US$ 4,4 miliar berdasarkan sumber The Information.
Selain itu, Shopee hadir di 10 negara. Jika menghitung seluruhnya, GMV e-commerce bernuansa oranye ini US$ 73,5 miliar atau sekira Rp 1.167 triliun.
Momentum Works juga mencatat, Shopee menguasai pasar di enam negara yakni Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Rinciannya dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
“Lazada tetap menjadi pemain terbesar kedua di semua negara kecuali Indonesia. GMV Lazada US$ 20,1 miliar tahun lalu, atau stagnan dibandingkan 2021,” demikian dikutip. Pangsa pasar e-commerce di Tanah Air sebagai berikut:
- Shopee 36%
- Tokopedia 35%
- Lazada 10%
- Bukalapak 10%
- TikTok Shop 5%
- Blibli 4%
Indonesia menjadi negara penyumbang nilai transaksi e-commerce terbesar di Asia Tenggara yakni 52% atau US$ 51,9 miliar atau sekitar Rp 778,37 triliun tahun lalu.
Nilai transaksi bruto e-commerce di Asia Tenggara, termasuk Shopee, Lazada, dan Tokopedia diperkirakan US$ 175 miliar pada 2028, dengan perhitungan skenario normal. GMV diproyeksikan mencapai US$ 232 miliar dengan perhitungan skenario terbaik, seperti pembatasan mobilitas saat pandemi corona.