Pesaing TikTok asal India, Roposo, mengumumkan peluncuran resmi bisnisnya di Indonesia hari ini (30/10). Roposo juga berencana untuk membuat social commerce di Indonesia.
Platform ini dirancang untuk mentransformasi ekosistem konten Indonesia dengan menyediakan kesempatan unik melalui pengalaman live (siaran langsung) bagi seluruh stakeholders, termasuk konsumen, kreator, merek (brand), dan pengiklan.
“Konsumen menginginkan pengalaman live yang memungkinkan mereka tetap terhubung dengan apa yang paling tren dan menjadi bagian dari percakapan luas di sekitar mereka,” kata Senior Vice President & GM Roposo Mansi Jain dalam acara Launching Roposo di Indonesia, di Jakarta, Senin (30/10).
Menurutnya, teknologi dan fitur Roposo menjembatani jarak antara kreator dan penonton sehingga memungkinkan hubungan yang mendalam dan membuat pengalaman live terasa seperti kehidupan nyata. “Untuk memberi konsumen konten live trending terbaik, kami bermitra dengan beberapa pembuat konten paling luar biasa di Indonesia,” ujar dia.
Soft launching Roposo di Indonesia telah dilakukan pada Februari 2023. Roposo menghadirkan fitur LIVE dalam platform lock screen pintar, Glance, yang memiliki lebih dari 30 juta pengguna aktif di Indonesia. Roposo juga akan tersedia sebagai aplikasi di Android Play Store dan Apple App Store.
Perusahaan mencatat Roposo sudah diuji coba sebanyak lebih dari 40 streams setiap hari melalui Glance selama lebih dari lima bulan terakhir. Dari uji coba itu, rata-rata penonton harian lebih dari 1 juta dan hampir 2 juta jam konten Roposo ditonton setiap bulan.
Pengalaman live Roposo berbasis kreator, interaktif, dan mengajak konsumen kepada momen budaya pop dan sosial yang paling trendi di bidang hiburan, fesyen, gaya hidup, makanan dan memasak, kebugaran, olahraga, keuangan dan banyak lagi.
Pengalaman menonton siaran langsung ini akan mengubah konsumen dari penonton pasif menjadi partisipan aktif.
Ia menjelaskan, konsumen dapat saling terhubung dan menghasilkan pengalaman LIVE bersama dengan kreator favorit mereka dan mengekspresikan diri mereka di komunitas yang memiliki minat sama melalui Roposo.
Bagi konten kreator, Roposo memberikan ekosistem yang sangat nyaman dan mendukung agar konten kreator bisa menonjol, membangun merek, mendapatkan pengakuan dan bisa segera mendapatkan penghasilan (monetisasi) dengan mudah.
“Roposo juga menawarkan bimbingan (mentorship) kepada konten kreator, mulai dari bagaimana cara menampilkan diri hingga menghasilkan konten dengan performa terbaik berdasarkan data, preferensi penonton dan lainnya,” kata dia.
Bagi merek dan pengiklan, Roposo disebut menyediakan kesempatan unik untuk terhubung dan terlibat dengan penonton yang tepat melalui pengalaman live. “Termasuk, menjangkau konsumen di lock screen pintar Glance, platform bertenaga kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sehingga memungkinkan konsumen untuk menemukan pengalaman konten premium di lock screen Android mereka,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pengalaman konsumen di Glance dipersonalisasi sehingga konsumen menemukan apa yang paling cocok bagi mereka hanya dengan “glancing” atau melihat lock screen, tanpa membuka kunci ponsel atau menghabiskan waktu melakukan pencarian.
Sebanyak lebih dari 200 kreator telah bergabung dengan platform Roposo. Perusahaan berencana mengajak lebih dari 1.000 kreator di 3-4 kuartal mendatang.
“Target terdekat kami adalah mengakuisisi 1000 kreator dalam waktu sesingkat-singkat mungkin,” kata Direktur Pengembangan Pasar Glance di Indonesia Dalip Shahri. Roposo berkomitmen untuk menghadirkan konten berkualitas dan pengalaman live menarik yang disukai konsumen.
Ia menyampaikan, kreator bertalenta bisa menonjol di keramaian dan mulai mendapatkan hasil monetisasi dari hari pertama perjalanan mereka dengan Roposo, terlepas dari jumlah pengikut mereka. “Ini adalah pembeda utama bagi para konten kreator dibandingkan dengan platform lain sekaligus menunjukkan komitmen Roposo untuk membantu kesuksesan para konten kreator Indonesia,” katanya.
Mengincar Bisnis Social Commerce
Dalip menyatakan bahwa perusahaan juga memiliki aspirasi untuk launching e-commerce atau shoppingtainment atau social commerce di Roposo. Saat ini, Pemerintah Indonesia melarang media sosial untuk melakukan jual beli di platformnya.
Menurut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 yang terbit 27 September 2023, media sosial wajib mengurus perizinan baru jika ingin menyediakan layanan e-commerce. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi pedagang kecil dan menengah serta pasar-pasar tradisional, serta memastikan data pengguna terlindungi.
“Nanti kami akan merujuk pada peraturan pemerintah. Yang pasti kami akan mematuhi peraturan pemerintah,” ujar Dalip.
Dalip menambahkan, Indonesia adalah salah satu negara terbesar di Asia Tenggara yang memang mengkonsumsi konten video. Selain itu, infrastruktur di Indonesia dinilai memadai.
Menurutnya, orang Indonesia memang senang mengkonsumsi video. “Jadi melihat indikator-indikator yang ada di pasar, optimis bahwa pasar Indonesia sangat baik untuk perkembangan platform Roposo,” tambahnya.
Roposo telah memiliki lebih dari 80 juta pengguna aktif. Setelah Indonesia, platform ini berencana untuk memperluas jangkauan ke pasar lain, termasuk Amerika Serikat (AS), Brasil, Jepang dan lainnya di masa mendatang.
Glance adalah perusahaan teknologi konsumen yang mengoperasikan platform digital yang disruptif termasuk Glance, Roposo, dan Nostra. Glance didirikan pada 2019.
Berkantor pusat di Singapura, Glance adalah anak perusahaan tidak terkonsolidasi dari InMobi Group dan didanai oleh Jio Platforms, Google, dan Mithril Capital.