Konsumen TikTok Berbelanja 1,6x Lebih Banyak Dibanding Platform Lain
Pengguna TikTok lebih banyak berbelanja dibanding pengguna platform e-commerce lain. Berdasar survei perusahaan riset Kantar, pengguna TikTok menghabiskan rata-rata 1,6 kali lebih banyak uang dibanding pengguna e-commerce lainnya selama periode belanja Mega Sales saat tanggal kembar mulai dari Oktober hingga Desember.
“Bahkan tahun ini, satu dari dua pembeli bakal berbelanja di periode Mega Sales,” kata Head of Business Marketing TikTok Indonesia, Sitaresti Astarini, dalam Media Briefing TikTok Mega Sales 2024 di Jakarta, Rabu (18/9).
Pengeluaran terbanyak adalah di sektor ibu dan anak, lebih besar 1,7 kali dibanding platform e-commerce lain. Kemudian, sektor makanan dan minuman lebih besar 1,6 kali, lalu dua sektor dengan porsi sama yakni fesyen dan aksesoris serta elektronik dan alat rumah tangga di angka 1,4 kali lebih besar.
“Mereka bahkan mengeluarkan lebih dari US$ 150 [setara Rp 2,3 juta] dalam Mega Sales tahun lalu,” kata Resti.
Studi ini dilakukan survei perusahaan riset Kantar terkait perilaku berbelanja selama periode Mega Sales. Survei ini dilakukan kepada 750 orang pengguna TikTok dan non-pengguna TikTok di Indonesia pada 2024.
Studi konsumen lain dari Accenture pada Agustus 2023 menunjukkan saat ini pengguna TikTok tidak lagi bersifat impulsif saat membeli. Maksudnya, mereka tidak lagi membeli tanpa pertimbangan produk. Pengguna TikTok cenderung intuitif dalam memilih barang.
“Sebanyak 80% pengguna ingin punya cukup konten di satu tempat untuk membantu mereka menentukan pilihan dengan cepat,” kata studi ini.
Untuk itu, 89% pembeli sudah menggabungkan perilaku browsing alias mencari tahu informasi barang dan membeli barang sekaligus. Mereka kerap mencari informasi dari platform media sosial atau hiburan.
Di sisi lain, ada kebebasan untuk berinteraksi dan menerima informasi di media sosial. Sekitar 60% bereaksi secara intensional dengan konten untuk menerima rekomendasi lebih baik.