PT Investree Radhika Jaya (Investree) menyebut, proses pendanaan seri C hingga kini masih berlangsung. Fintech pinjam meminjam itu belum dapat memastikan kapan putaran pendanaan tersebut bakal ditutup.
"Belum, (pendanaan) masih dalam progres," ujar Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi kepada Katadata.co.id saat ditemui di sela-sela acara HUT AFPI ke-1 di Jakarta, Senin (11/11).
Adrian melanjutkan, pendanaan seri C yang masih berlangsung, terutama untuk ekspansi perusahaan di wilayah regional. Namun, ia belum dapat memastikan apakah putaran pendanaan tersebut dapat rampung tahun ini.
Ia juga enggan merinci besaran penggalangan dana dan investor yang terlibat. "Tergantung (kebutuhan), belum kami pastikan," ujarnya.
(Baca: Meski Ada Pusat Data Peminjam, OJK Tak Ingin Kredit Macet Fintech 0%)
Sebelumnya, Salaam Gateway melaporkan bahwa Investree bakal menutup penggalangan dana seri C-nya pada akhir tahun ini.
Selain ekspansi regional, Investree ingin secara intensif mengembangkan unit bisnis yang sesuai dengan prinsip syariah di tahun depan. Perlu diketahui, Investree adalah satu-satunya perusahaan fintech di Indonesia yang telah mendapatkan izin pinjaman dari Otoritas Jasa Keuangan untuk bisnis konvensional dan Syariah.
(Baca: Bertambah Enam, Ini 13 Fintech Pinjaman Online yang Dapat Izin OJK)
Adrian mengatakan bahwa bisnis Islami di Indonesia baru dimulai sekitar setahun yang lalu. Apalagi, dengan hadirnya Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang dinilainya berdedikasi untuk penjualan produk syariah, ia optimis sektor ekonomi syariah bakal terus tumbuh. "Peluangnya sangat besar," ujarnya.
Selain di Indonesia, Investree juga telah beroperasi di Thailand dan Vietnam. Tercatat, hingga saat ini perusahaan telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 4,01 trilun dengan 472 borrower dengan rata-rata tingkat pengembalian pinjaman 16%.